Repelita Jakarta - Presiden Amerika Serikat ke-44, Barrack Obama, memilih tiga pemimpin muda asal Indonesia untuk mendapat pendampingan langsung dalam program Obama Foundation Fellowship 2025 pada Jumat 26 September 2025.
Tiga nama yang terpilih adalah Billy Mambrasar, Hatta Kresna Aditya, dan Nashin Mahtani.
Mereka akan dipersiapkan menjadi pemimpin global melalui proses mentoring dan dijadwalkan bertemu langsung dengan Obama di Amerika Serikat dalam waktu dekat.
Ketiganya dipilih karena karya nyata di masyarakat, prestasi akademis, serta rekam jejak kepemimpinan yang dinilai mampu membawa perubahan positif.
Terpilihnya tiga pemuda ini bertepatan dengan momentum Sidang Majelis Umum PBB di New York dan Konferensi COP 30 di Brasil pada 2025.
Menurut keterangan resmi yang diterima di Jakarta pada 26 September 2025, setelah mengikuti program mentoring, mereka akan dilibatkan dalam berbagai program pembangunan internasional yang dipelopori Obama.
Billy Mambrasar sebelumnya pernah bertemu Obama pada 2015 ketika mewakili Indonesia dalam program Young South East Asia Leaders Initiative (YSEALI).
Sejak terinspirasi kampanye Obama pada 2009 bertajuk We Can, Billy mendirikan Yayasan Kitong Bisa untuk memberikan pendidikan gratis kepada anak-anak Papua.
Putra Papua pertama lulusan Harvard University sekaligus alumni ITB itu juga mendirikan gerakan lingkungan Containder untuk mengurangi sampah plastik.
Billy pernah menjabat sebagai Staf Khusus Presiden RI bidang Inovasi periode 2019-2024 dan kini berkarya sebagai Tenaga Ahli Deputi Investasi dan Pengusahaan BP Batam.
Selain Billy, Obama juga memilih Hatta Kresna Aditya yang dikenal melalui pendirian Rahsa Nusantara.
Organisasi ini membantu masyarakat adat di berbagai wilayah Indonesia, termasuk Kalimantan, dalam melindungi lingkungan sekaligus memperoleh penghasilan yang berkeadilan.
Hatta merupakan pemuda asal Bandung dengan latar belakang pendidikan Teknik Elektro ITB dan memiliki nilai akademis di atas rata-rata.
Nama ketiga yang dipilih adalah Nashin Mahtani, inovator di balik Peta Bencana Nasional.
Inovasi teknologi tersebut membantu pemerintah, termasuk BNPB, dalam memetakan potensi bencana seperti banjir, kebakaran hutan, dan gempa bumi.
Dengan sistem ini, kebijakan dan intervensi program dapat lebih tepat sasaran, terutama bagi masyarakat yang paling rentan.
Nashin merupakan lulusan Universitas Waterloo, Kanada, dan kini aktif dalam kegiatan sosial di Bali.
Ketiga pemuda ini diharapkan mampu membawa perspektif baru dalam pembangunan global.
Obama menilai kontribusi mereka di bidang pendidikan, lingkungan, dan teknologi bencana menjadi modal penting untuk kepemimpinan masa depan.
Program ini juga menjadi bagian dari upaya Obama Foundation untuk melahirkan generasi pemimpin dunia yang berakar pada kerja nyata di masyarakat.
Dengan terpilihnya tiga pemuda Indonesia, diharapkan kiprah mereka dapat menginspirasi generasi muda lainnya untuk terus berkarya.
Keterlibatan mereka dalam forum internasional juga diharapkan memperkuat peran Indonesia dalam percaturan global.
Langkah ini menjadi bukti bahwa anak muda Indonesia memiliki kapasitas untuk tampil di panggung dunia.
Ketiganya akan segera diberangkatkan ke Amerika Serikat untuk memulai proses mentoring bersama Obama.
Program ini diperkirakan akan membuka peluang kolaborasi baru di tingkat internasional.
Masyarakat Indonesia menaruh harapan besar agar mereka mampu membawa nama bangsa ke kancah global dengan prestasi dan kontribusi nyata.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok
![[GEGER] Susu MBG Impor China: Air 86%, Susu Cuma 1%, Netizen Geram](https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgAkgQrtsVeJQN4vt7ic8sGHp7eYKG0920i9SzXwsMEoJJqAvFRtFOwiZXTBe6q6z7iK5PBqkDlQi_QG7jZVlBOecdnpcCOsuzT0D9VS5g8rwWIqaJOC3Z7umBoCtdIBUDhOJZ2Hp7qonTPjMiAPwNgUHsFZ1ZauOQWnu9GMdzI4hzFG6Fb92auQlXMCJQ=w680)
