Repelita Jakarta - Pernyataan Presiden ke-7 RI Joko Widodo yang meminta para relawannya mendukung pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka untuk dua periode memicu spekulasi politik di kalangan pengamat.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah, menilai bahwa pernyataan tersebut mencerminkan keresahan Jokowi terhadap masa depan kekuasaannya dan posisi putra sulungnya yang kini menjabat sebagai Wakil Presiden.
Menurut Dedi, sikap Jokowi lebih menggambarkan kekhawatiran terhadap keberlanjutan pengaruh politiknya, baik secara pribadi maupun melalui Gibran.
Dalam keterangannya kepada wartawan di Jakarta, Selasa, September 2025, Dedi menyebut bahwa Jokowi seharusnya tidak lagi melakukan intervensi terhadap pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Ia menegaskan bahwa kepala negara memiliki hak prerogatif untuk menyusun kabinetnya sendiri tanpa campur tangan dari mantan presiden.
Dedi menyayangkan sikap Jokowi yang terkesan belum sepenuhnya menerima kenyataan bahwa dirinya tidak lagi menjabat sebagai Presiden RI.
Ia menyebut bahwa Jokowi masih terlihat ikut campur dalam dinamika politik nasional, padahal sudah semestinya mengambil peran sebagai negarawan.
Sebelumnya, Jokowi secara terbuka menyampaikan kepada para relawannya agar mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran selama dua periode.
Pernyataan tersebut sekaligus membenarkan ucapan Ketua Umum Relawan Bara Jokowi Presiden (Bara JP), Willem Frans Ansanay.
Dalam pernyataannya kepada wartawan di Solo pada Jumat, 19 September 2025, Jokowi mengatakan bahwa sejak awal dirinya telah meminta seluruh relawan untuk mendukung Prabowo-Gibran dua periode.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

