Repelita Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga sekaligus Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memastikan dirinya tetap menjalankan dua jabatan strategis hingga tahun 2027.
Ia menegaskan bahwa keputusan tersebut bukan karena ambisi pribadi, melainkan bentuk komitmen untuk menuntaskan amanah yang telah diberikan.
Setelah resmi menggantikan Dito Ariotedjo sebagai Menpora, Erick kini memegang peran ganda sebagai pejabat negara dan pimpinan federasi sepak bola nasional.
Sebelumnya, Erick juga pernah menjabat sebagai Menteri BUMN dan Presiden klub sepak bola Inter Milan.
Di PSSI, masa kepemimpinannya masih berlangsung hingga 2027 dan bisa berlanjut jika kembali dipilih dalam kongres berikutnya.
Dalam konferensi pers yang digelar pada Rabu, 24 September 2025, Erick menolak anggapan bahwa dirinya bersikap keras kepala atau terlalu ngotot mempertahankan kekuasaan.
Ini bukan soal keras kepala atau haus kekuasaan. Aturannya jelas, seorang ketua bisa menjabat hingga tiga periode.
Saya baru sekali, jadi wajar jika saya ingin menuntaskan masa jabatan sampai selesai.
Ia menekankan bahwa penyelesaian masa jabatan penting agar program pembenahan yang sudah dirancang tidak terhenti di tengah jalan.
Erick mengungkapkan bahwa salah satu alasan dirinya ingin menyelesaikan masa kepemimpinan adalah pengalaman buruk PSSI di masa lalu.
Menurutnya, sejak tahun 2015 hingga 2022, kepengurusan PSSI kerap terputus akibat Kongres Luar Biasa.
Bayangkan, dari tahun 2015 sampai 2022, setiap pergantian kepengurusan terjadi di tengah periode. Padahal blueprint pembenahan sudah ada, tapi selalu berhenti karena perubahan struktur.
Erick menegaskan bahwa keputusannya bertahan hingga 2027 bukan untuk mempertahankan legitimasi, melainkan demi menyelesaikan tanggung jawab yang telah diamanatkan oleh pemilik suara PSSI.
Saya ingin tugas ini selesai dengan baik. Kalau saya pimpin sampai 2027, itu baru satu periode. FIFA bahkan memperbolehkan sampai tiga periode. Jadi ini justru bentuk penghormatan saya terhadap aturan yang berlaku.
Ia menambahkan bahwa dengan menyelesaikan masa jabatan secara utuh, program pembenahan sepak bola nasional bisa berjalan lebih konsisten dan berkelanjutan.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

