Breaking Posts

-->
6/trending/recent

Hot Widget

-->
Type Here to Get Search Results !

Dadan Hindayana Disorot Publik Usai Sebut Keracunan MBG Masih Wajar meski Ribuan Terdampak

Badan Gizi Nasional Jadi Lembaga Tertinggi Serap APBN Capai Rp268 Triliun

Repelita Jakarta - Nama Dadan Hindayana mendadak menjadi sorotan publik seiring meningkatnya kritik terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG), salah satu program prioritas Presiden Prabowo Subianto.

Dadan saat ini menjabat sebagai Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), lembaga baru yang dibentuk berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2024.

Ia dilantik oleh Presiden Joko Widodo melalui Keputusan Presiden Nomor 94P Tahun 2024 pada 19 Agustus 2024.

Sebagai pimpinan pertama BGN, Dadan mendapat mandat besar untuk mengawal pelaksanaan program nasional di bidang pangan dan gizi, termasuk MBG.

Namun, pernyataannya yang menyebut kasus keracunan MBG masih dalam batas wajar memicu kemarahan publik.

Dadan menyebut hanya 4.711 porsi dari 1 miliar porsi yang disajikan selama sembilan bulan mengalami insiden keracunan.

Pernyataan tersebut muncul di tengah maraknya laporan keracunan massal yang diduga berasal dari menu MBG.

Hal ini membuat masyarakat bertanya-tanya mengenai latar belakang Dadan Hindayana.

Menariknya, latar pendidikan Dadan bukan berasal dari bidang gizi, melainkan entomologi atau ilmu tentang serangga.

Ia menempuh pendidikan di Institut Pertanian Bogor (IPB) dengan fokus pada proteksi tanaman.

Prof. Dr. Ir. Dadan Hindayana lahir di Garut, Jawa Barat, pada 10 Juli 1967.

Ia dikenal sebagai entomologis yang meniti karier panjang di dunia akademik.

Riwayat pendidikannya meliputi S1 Proteksi Tanaman di IPB (1986–1990), S2 Entomologi Terapan di University of Bonn, Jerman (1995–1997), dan S3 Entomologi di Leibniz Universität Hannover, Jerman (lulus 2000).

Ia juga mengikuti program doktoral lanjutan di IPB.

Fokus pendidikannya berkaitan erat dengan hama, pertanian, dan dunia serangga.

Dalam karier akademik, Dadan mengajar di IPB sebagai dosen Departemen Proteksi Tanaman.

Ia juga pernah menjabat sebagai Ketua Sekolah Tinggi Pertanian Kewirausahaan (STPK) Banau di Halmahera Barat, Maluku Utara.

Dadan aktif dalam kegiatan pengabdian masyarakat, termasuk Jambore Perlindungan Tanaman Indonesia dan Transformasi Politeknik Pembangunan Pertanian pada 2022.

Ia memiliki lebih dari 20 publikasi ilmiah, sebagian besar terkait entomologi dan pertanian berkelanjutan.

Salah satu penelitiannya membahas keanekaragaman serangga Ordo Cleopatra di kawasan reklamasi pascatambang batu bara di Berau, Kalimantan Timur pada 2023.

Dalam indeks publikasi ilmiah Science and Technology Index (SINTA), Dadan mencatat skor 643 pada 2024, dengan 13 sitasi di tahun tersebut dan 98 sitasi pada 2023.

Sebagai akademisi, ia kerap diundang menjadi pembicara di forum nasional.

Pada 2024, ia hadir sebagai narasumber dalam kegiatan PKKMB Universitas Hasanuddin, membahas isu pertanian dan gagasan tentang pangan serta gizi nasional.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

-->

Below Post Ad

-->

Ads Bottom

-->
Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved