
Repelita Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Mufti Anam, menyampaikan kritik tajam terhadap manajemen PT Garuda Indonesia Tbk dalam rapat dengar pendapat bersama perusahaan tersebut.
Dalam rapat yang berlangsung pada Selasa 23 September 2025, Mufti menilai Garuda Indonesia tidak memberikan dampak langsung kepada rakyat dan justru membebani anggaran negara.
Ia menyarankan agar Garuda dibubarkan jika tidak mampu memperbaiki kinerjanya secara menyeluruh.
Mufti menyoroti sejumlah permasalahan internal Garuda yang dinilai tidak pernah memberikan keuntungan bagi negara.
Ia juga menyinggung suntikan dana segar dari Danantara sebesar Rp6,6 triliun yang belum mampu mengubah kondisi perusahaan menjadi lebih baik.
Menurut Mufti, target penguasaan 50 persen pasar domestik oleh Garuda Indonesia sangat tidak realistis.
Ia menyebut bahwa saat ini Garuda hanya menguasai 11 persen pasar, sementara maskapai swasta telah mencapai 60 persen.
Mufti menegaskan bahwa pihaknya tidak ingin target tersebut hanya menjadi omong kosong yang tidak berdasar.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

