
Repelita Jakarta - Keluarnya amnesti bagi Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan abolisi untuk mantan Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong oleh Presiden Prabowo Subianto memicu perubahan signifikan dalam konstelasi politik nasional.
Kedua kasus tersebut diduga berkaitan dengan pemanfaatan kekuatan hukum oleh mantan Presiden Joko Widodo.
Di tengah situasi itu, kubu Prabowo semakin dekat dengan jajaran PDIP yang dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri.
Fenomena ini secara praktis membuat kekuatan Jokowi, yang tergabung dalam kelompok Geng Solo dan terwujud dalam PSI, semakin terpojok.
Perkembangan hukum dan politik ini juga menjadi tanda bahwa sejumlah loyalis Jokowi mulai berpaling mengikuti arah perubahan politik.
Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi, memberikan sinyal kuat akan bergabung dengan Gerindra apabila diperintah oleh Presiden Prabowo.
Dalam pernyataannya kepada wartawan di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu, 6 Agustus 2025, Budi Arie menegaskan kesiapannya mengikuti perintah Presiden.
"Ikut perintah Pak Presiden," ujarnya.
Ia menambahkan, "Kita siap. Semua yang diperintah Presiden kita siap. Kita tegak lurus Pak Presiden."
Pengamat politik dan kebijakan publik Adib Miftahul memperkirakan bahwa Jokowi akan semakin kehilangan dukungan dari para loyalisnya.
Menurut Adib, setelah kasus Thomas Lembong dan Hasto Kristiyanto dengan kesepakatan Mega-Prabowo di bawah naungan PDIP, Jokowi makin ditinggalkan oleh pendukungnya yang sebelumnya dikenal sebagai pendukung setia.
“Para loyalis sejati Jokowi mulai menyadari bahwa bertahan bersama mantan Wali Kota Solo itu semakin tidak menguntungkan,” kata Adib dalam keterangannya pada Rabu malam, 6 Agustus 2025.
Ia menegaskan bahwa Jokowi kini semakin kehilangan dukungan dari pendukungnya.
Hal ini menunjukkan bahwa arus politik saat ini tidak lagi menguntungkan bagi mereka yang masih berpihak pada Jokowi.
Adib menyimpulkan bahwa loyalis Jokowi yang selama ini menikmati buah kekuasaan selama satu dekade mulai bergeser mengikuti perubahan angin politik demi mencari keberuntungan baru.
“Lambat laun, orang-orang yang merasa loyal dengan Jokowi selama ini diberikan kekuasaan selama 10 tahun mulai rontok dan mengikuti arus politik yang menguntungkan,” tutupnya.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

