Breaking Posts

-->
6/trending/recent

Hot Widget

-->
Type Here to Get Search Results !

Sosok Yuddy Renaldi Bekas Dirut Bank BJB Terseret Dua Kasus Korupsi Sekaligus

 Profil Yuddy Renaldi, Satu-satunya Tersangka Kasus Sritex Jadi Tahanan  Kota, Apa Alasannya? - TribunNews.com

Repelita Jakarta - Kejaksaan Agung Republik Indonesia kembali menetapkan delapan orang sebagai Tersangka dalam perkara dugaan korupsi fasilitas kredit untuk PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex. Salah satu nama yang kembali mencuat adalah mantan Direktur Utama PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (Bank BJB), Yuddy Renaldi.

Pada Maret 2025, Yuddy sudah lebih dulu ditetapkan sebagai Tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi dalam kasus korupsi pengadaan iklan di Bank BJB. Kini, namanya kembali muncul dalam kasus berbeda yang masih berkaitan dengan pemberian kredit kepada Sritex.

Penyidik Kejagung menduga Yuddy tetap mengesahkan penambahan plafon kredit Sritex hingga Rp350 miliar meski sudah diperingatkan soal ketidaksesuaian laporan keuangan perusahaan tersebut.

Direktur Penyidikan Jampidsus Kejagung, Nurcahyo Jungkung Madyo, mengungkapkan hal ini saat konferensi pers di Gedung Bundar Kejagung pada Selasa 22 Juli 2025. Ia menyebutkan Yuddy diduga mengabaikan fakta bahwa dalam rapat komite kredit, pengusul MAK menyampaikan laporan keuangan PT Sri Rejeki Isman tidak mencantumkan kredit existing sebesar Rp200 miliar.

Yuddy Renaldi sendiri bukan sosok baru di dunia perbankan. Pria kelahiran Bogor tahun 1964 ini merupakan bankir senior yang pernah memimpin Bank BJB sejak 2019 hingga Maret 2025. Ia meraih gelar sarjana dari Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti pada 1990 dan melanjutkan pendidikan magister manajemen di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi IPWI Jakarta hingga lulus pada 2000.

Karir Yuddy diawali dari Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo). Namanya makin dikenal setelah menduduki posisi strategis di sejumlah bank pelat merah, di antaranya Group Head Special Asset Management II Bank Mandiri pada 2013-2016 dan Group Head Subsidiaries Management pada 2016-2017. Ia juga sempat menjabat Executive Vice President (SEVP) Remedial & Recovery BNI pada 2017-2019.

Pada 2019, Yuddy diangkat menjadi Direktur Utama Bank BJB dengan misi membawa bank tersebut masuk kategori BUKU IV dengan modal inti di atas Rp30 triliun.

Berdasarkan laman resmi Bank BJB, selama masa kepemimpinannya, Yuddy berhasil membawa Bank BJB meraih berbagai penghargaan. Di antaranya penghargaan Best Bank 2024 kategori ‘Best ESG Bank BPD’ dan tujuh penghargaan pada ajang 13th Infobank-Isentia Digital Brand Recognition 2024.

Secara pribadi, Yuddy juga diganjar penghargaan Best CEO kategori Employees Choice selama empat tahun berturut-turut pada 2020-2023. Pada 2024, ia masuk jajaran 50 CEO Terbaik Indonesia versi The Economics.

Karir yang panjang dan berderet prestasi itu berakhir pada Maret 2025 setelah ia terjerat kasus korupsi pengadaan iklan di Bank BJB. Setelah mundur dari kursi Dirut, kini namanya kembali terseret sebagai Tersangka pemberian fasilitas kredit Sritex.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

-->

Below Post Ad

-->

Ads Bottom

-->
Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved