Breaking Posts

-->
6/trending/recent

Hot Widget

-->
Type Here to Get Search Results !

Silfester Disebut Termul Jokowi Usai Serang Soenarko Soal Makar dan Senjata

Silfester Matutina Serang Soenarko: Kumis Tebal Pernah Ditangkap, Dijamin  Luhut

Repelita Jakarta - Pernyataan Silfester Matutina yang menyinggung eks Danjen Kopassus Mayjen TNI (Purn) Soenarko memicu reaksi keras dari pihak dekat sang jenderal.

Kolonel TNI (Purn) Sri Radjasa Chandra, staf Soenarko, menyebut pernyataan Silfester hanya menimbulkan kegaduhan tanpa dasar jelas.

Ia menilai serangan itu muncul karena Silfester termasuk bagian dari kelompok loyalis keluarga Mulyono alias Jokowi.

Sri Radjasa membantah keras tuduhan bahwa Soenarko terlibat kasus makar pada 2019.

Ia menyatakan bahwa saat itu Soenarko hanya menyuarakan keadilan terhadap kebijakan pemerintah Jokowi yang dianggap tak berpihak pada rakyat.

Video yang menunjukkan Soenarko mengajak massa mengepung Istana memang sempat viral.

Namun, Sri Radja menjelaskan bahwa itu merupakan kritik politik, bukan upaya makar atau penggulingan kekuasaan.

"Tipikal Pak Narko memang ngomong seperti itu, gaya Pak Narko ngomong seperti itu jadi kalau dituduh makar aneh," tegasnya.

Sri Radjasa juga membantah tuduhan penyelundupan senjata yang diarahkan pada Soenarko.

Menurutnya, senjata yang dimaksud merupakan barang rampasan dari GAM saat Soenarko menjabat sebagai Pangdam Iskandar Muda.

Tiga senjata itu terdiri dari dua AK-47 dan satu M16 A1 yang sudah tidak layak digunakan.

Senjata itu kemudian dikirim ke Museum Kopassus dengan prosedur resmi yang diketahui oleh pihak keamanan bandara di Aceh maupun Jakarta.

"Nah dikirimnya dibilang selundupan, kalau selundupan kan dirahasiakan ini kan diketahui aparat keamanan bandara, di sini pun diketahui sebelum dikirim," ujarnya.

Sri Radja menyebut bahwa semua tuduhan itu hanya bagian dari skenario kriminalisasi terhadap Soenarko.

Ia menilai tuduhan makar dan penyelundupan hanya dijadikan dasar untuk menjerat sang jenderal.

Terkait tuduhan Silfester, Sri Radja menyebutnya sebagai pernyataan tanpa dasar.

"Jadi salah besar ketika Silfester mengatakan Pak Narko ditangkap karena makar, enggak ada itu ngarang. Saya pikir itu satu pernyataan yang tidak mengedepankan fakta. Biasa kalau termul (ternak Mulyono) itu kan begitu," tegasnya.

Sebelumnya, video Silfester Matutina yang menyebut Soenarko dengan nada menyerang viral di media sosial.

Dalam video itu, Silfester menyindir Soenarko sebagai pelaku makar dan penyelundupan senjata.

"Hei kumis tebal (Soenarko), kau pikir kita takut sama kau," kata Silfester dalam video yang diunggah Mosato TV pada Minggu 6 Juli 2025.

Silfester juga menyebut nama Letjen Mar (Purn) Suharto sebagai pihak yang ikut dalam aksi menggeruduk KPU.

Ia mengecam upaya 300 purnawirawan TNI yang ingin memakzulkan Wakil Presiden Gibran.

"Kalian tuh hanya 300 orang ya, dibanding 96 juta pemilih Prabowo-Gibran. Dan kalian itu tidak sampai 1 TPS. Suara kalian tuh enggak sampai 1 TPS," ucapnya.

Silfester bahkan menyebut Luhut Binsar Pandjaitan sebagai pihak yang menjamin pembebasan Soenarko dari kasus makar.

Ia menegaskan bahwa Soenarko pernah ditahan oleh Puspom TNI di Rutan Guntur karena dugaan makar.

"Jangan kau coba-coba mau mengadu domba, mau merevolusi, kalian siapa. Soenarko, hei kumis tebal jangan sampai kita cukur kau punya kumis. kau pikir kami takut sama kau," ujar Silfester dalam video tersebut.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok.

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

-->

Below Post Ad

-->

Ads Bottom

-->
Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved