Repelita Jakarta - Mantan Sekretaris BUMN Muhammad Said Didu melontarkan kritik tajam terhadap pernyataan kuasa hukum mantan Presiden Jokowi, Yakup Hasibuan.
Pernyataan itu disampaikan menyusul gelar perkara khusus yang digelar Bareskrim Polri.
Yakup menyatakan bahwa seharusnya polemik ijazah Jokowi dihentikan karena telah dinyatakan asli oleh Pusat Laboratorium Forensik Mabes Polri.
Ia bahkan menantang publik untuk memilih percaya pada hasil Puslabfor atau analisis Roy Suryo.
Menanggapi itu, Said Didu menyebut pernyataan Yakup menunjukkan adanya rasa takut dari pihak yang bersangkutan.
"Jawaban orang ketakutan, cari perlindungan," tulis Said Didu melalui akun X @msaid_didu.
Sebelumnya, Yakup menyampaikan bahwa pihaknya tidak berkewajiban menunjukkan ijazah asli kepada Tim Pembela Ulama dan Aktivis maupun Roy Suryo.
Ia menganggap keaslian dokumen itu tak perlu diperdebatkan kembali karena telah dikonfirmasi secara resmi.
“Jadi, menurut mereka ini Puslabfor tidak benar. Apa iya semua dokumen itu keaslian yang harus melalui verifikasi mereka dulu? Jadi lebih percaya mana? Puslabfor atau laboratorium Roy Suryo?,” ujar Yakup.
Namun ia juga mengakui bahwa salinan yang ditunjukkan ke publik saat konferensi pers hanya berupa fotokopi.
Padahal, menurutnya, yang diperiksa oleh Puslabfor adalah dokumen asli.
Yakup menambahkan bahwa pihak TPUA tetap bersikeras ingin meneliti secara langsung meskipun ijazah asli telah ditampilkan.
“Kalau ditunjukkan dan asli ya kami (TPUA) teliti dulu,” kata Yakup menirukan sikap pihak penyoal.
Ia mempertanyakan klaim pihak luar yang melakukan analisis hanya berdasarkan tampilan digital.
Menurutnya, validasi keaslian semestinya dilakukan terhadap dokumen fisik.
“Diperiksa puslabfor tentunya secara analog dong. Tapi, ada orang memeriksa fotokopi dan dibilang ini saya sudah periksa dan dibilang ini sama. Loh, sama dari mana? Orang jelas barangnya ini analog kok,” tutupnya.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok.

