Breaking Posts

-->
6/trending/recent

Hot Widget

-->
Type Here to Get Search Results !

Riza Chalid Diduga Kebal Karena Dibelakangnya Ada Jokowi

Jokowi Bicara Soal Seleksi Direksi-Komisaris BUMN, Said Didu: Izinkan Saya  Ketawa


Repelita Jakarta - Said Didu membuka fakta yang diyakini selama ini luput dari perhatian publik tentang Muhammad Riza Chalid.

Ia menilai Riza Chalid sangat kuat karena dekat dengan penguasa saat itu, Joko Widodo.

Said Didu menjelaskan, pada 13 Mei 2015 Setya Novanto bertemu Muhammad Riza Chalid membicarakan permintaan saham Freeport.

Rekaman pembicaraan mereka diterima dari Dirut Freeport saat itu, Maroef Sjamsoeddin, yang kini menjabat Dirut MIND.ID di era Presiden Prabowo.

Dalam rekaman, kata Said Didu, ada pengakuan soal jatah saham untuk Presiden Joko Widodo yang akan diurus melalui Luhut Binsar Pandjaitan, meski hal ini sudah dibantah.

Said Didu melanjutkan, rekaman itu kemudian dilaporkan ke Menteri ESDM Sudirman Said, dengan sepengetahuan Presiden Joko Widodo.

Namun, kata Said Didu, situasi berubah ketika Muhammad Riza Chalid justru hadir sebagai tamu VVIP di pernikahan Gibran di Solo, 11 Juni 2015.

Sejak itu, lanjutnya, mulai tampak sinyal Presiden Joko Widodo agar proses pelaporan Riza Chalid dikendorkan.

Bahkan, Said Didu menyebut Riza Chalid kerap terlihat di berbagai acara Presiden.

Pada 16 September 2015 kantor Kementerian ESDM disebut mendapat teror penembakan, yang diduga untuk menghentikan pengusutan.

Walau diteror, Said Didu bersama Sudirman Said tetap menyerahkan rekaman ke DPR pada 16 November 2015.

Sidang MKD DPR digelar 3 Desember 2015 di bawah tekanan karena partai-partai diduga mendapat informasi bahwa Presiden Joko Widodo tak ingin kasus ini diteruskan.

Menurut Said Didu, saat sidang MKD berjalan, ada arahan agar sidang dihentikan.

Namun Said Didu bersikeras, sehingga Presiden Joko Widodo terpaksa menggelar konferensi pers seakan marah namanya dicatut.

Said Didu menilai manuver itu hanya untuk menutupi permintaan penghentian kasus menjelang pesta pernikahan putri Setya Novanto pada 5 Desember 2015.

Saat sidang MKD, ia mengaku menghadapi tekanan berat, bahkan anggota MKD pendukung kasus diganti oleh partainya masing-masing.

Said Didu sengaja memancing publik dengan memutar potongan rekaman 17 menit agar publik menuntut rekaman penuh 1 jam 16 menit diperdengarkan secara terbuka.

Upaya itu berhasil dan rekaman penuh akhirnya disiarkan secara langsung di televisi.

Meski begitu, Muhammad Riza Chalid tetap tak bisa dihadirkan di MKD karena diduga sudah dilindungi Presiden Joko Widodo.

Di sisi lain, Setya Novanto hingga Luhut Binsar Pandjaitan hadir di sidang.

Setelahnya, Setya Novanto sempat mundur sebagai Ketua DPR namun dipulihkan.

Proses hukum di Kejaksaan Agung terkait kasus itu dihentikan.

Sudirman Said pun diberhentikan Presiden Joko Widodo sebagai Menteri ESDM pada 27 Juli 2016.

Usulan penunjukan Said Didu menjadi Dirjen Minerba juga ditolak Presiden.

Said Didu menilai jika Muhammad Riza Chalid masih dibekingi Geng SOP (Solo, Oligarki, Parcok) dan Presiden Prabowo tetap menjaga Jokowi, maka ia yakin kasus korupsi Pertamina Rp285 triliun tidak akan pernah menyentuh aktor utamanya.

Ia menutup penjelasan dengan kalimat mari kita tunggu. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

-->

Below Post Ad

-->

Ads Bottom

-->
Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved