
Repelita Jakarta - Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul membeberkan kabar mengejutkan bahwa ratusan anak memutuskan mundur dari Sekolah Rakyat dengan alasan yang sebagian besar menggugah hati.
Pernyataan ini disampaikan Gus Ipul pada Kamis, 31 Juli 2025, dalam keterangan resminya di hadapan wartawan yang menyoroti perkembangan program pendidikan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu tersebut.
Gus Ipul menjelaskan bahwa total anak yang membatalkan keikutsertaan di Sekolah Rakyat mencapai 115 siswa atau sekitar 1,4 persen dari total peserta di seluruh Indonesia.
Ia memastikan sebagian besar kursi kosong yang ditinggalkan telah terisi oleh calon siswa lain yang berasal dari kelompok sasaran yang sama.
Menurut Gus Ipul, keputusan mundur itu umumnya dipicu oleh kerinduan anak-anak terhadap keluarga di rumah.
Banyak dari mereka merasa lebih nyaman jika tetap bersekolah di sekolah umum di dekat rumah karena dapat bertemu orang tua setiap hari.
Sebagian lainnya mengaku merasa berat hidup di asrama dengan aturan ketat yang membatasi aktivitas harian.
Tidak sedikit pula anak yang memilih mundur karena ingin membantu orang tua di rumah atau merasa punya tanggung jawab merawat keluarga yang tinggal di kampung halaman.
"Sebanyak 115 siswa atau 1,4 persen mundur, tapi posisi mereka sebagian besar sudah terisi. Saat ini, 63 pengganti sudah masuk dan sisanya masih proses," kata Gus Ipul menjelaskan kondisi terbaru.
Ia menegaskan bahwa proses seleksi siswa dilakukan sesuai prosedur melalui verifikasi lapangan oleh petugas Dinas Sosial di daerah masing-masing.
Kendati demikian, pemerintah tidak bisa memaksa anak-anak yang hatinya belum siap berpisah dengan orang tua dan tinggal di lingkungan asrama.
"Kalau setelah diterima mereka merasa tidak sanggup jauh dari keluarga, ya tentu kita hormati. Kita tidak bisa memaksa," tambahnya.
Kementerian Sosial sendiri tetap bergerak cepat mengisi kekosongan tersebut dengan calon siswa pengganti yang berasal dari keluarga pra sejahtera yang masuk kategori desil satu dan dua Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional.
Data terkini menunjukkan bahwa di wilayah Sumatera, tercatat 26 anak mengundurkan diri dan 14 di antaranya sudah digantikan.
Sementara di Pulau Jawa, proses penggantian kursi kosong juga masih berjalan agar program Sekolah Rakyat tetap sesuai target dan menyentuh anak-anak yang benar-benar membutuhkan.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

