
Repelita Jakarta - Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu, memberikan pendapatnya mengenai ucapan Prof. Sofian Effendi, mantan Rektor UGM.
Melalui unggahan di akun X miliknya pada 18 Juli 2025, Said Didu menyampaikan bahwa pernyataan Sofian Effendi yang sudah dianulir tetap menjadi bagian penting untuk membongkar dugaan kebohongan terkait ijazah Presiden Joko Widodo.
Ia menjelaskan bahwa pernyataan Sofian Effendi menyingkap potongan teka-teki yang membuktikan adanya kebohongan ijazah S1 Jokowi.
Ada enam hal yang dirinci Said Didu dalam unggahan tersebut.
Salah satunya membahas Indeks Prestasi Sarjana Muda Jokowi yang menurutnya menjadi titik awal persoalan.
Said Didu juga menyoroti ijazah asli Jokowi yang menurutnya hingga kini belum pernah diperlihatkan ke publik.
Selain itu, ia menilai ada kejanggalan pada skripsi yang seharusnya menjadi syarat kelulusan.
Said Didu menyebut Jokowi memang terdaftar di Fakultas Kehutanan UGM, tetapi hanya sampai pada tahap Sarjana Muda karena Indeks Prestasi selama dua tahun awal tidak mencapai 2,0.
Menurutnya, berdasarkan aturan UGM saat itu, mahasiswa dengan IP di bawah 2,0 tidak dapat melanjutkan ke Sarjana.
Ia menambahkan, Jokowi sendiri pernah mengakui IP-nya di bawah 2.
Said Didu juga menyinggung transkrip nilai yang dirilis Bareskrim.
Dari dokumen itu terlihat IP Jokowi di bawah 2, kemudian bukti pembayaran SPP pun tercatat sebagai mahasiswa Sarjana Muda.
Menurutnya, tak ada bukti pelaksanaan KKN maupun foto wisuda karena Sarjana Muda memang tidak melakukan KKN dan tidak diwisuda bersama lulusan Sarjana.
Selain itu, ia menilai sampai sekarang status ijazah asli Jokowi tidak bisa ditunjukkan karena hanya menempuh Sarjana Muda.
Ia juga menduga skripsi Jokowi baru dibuat sekitar 2012-2014 meski seharusnya tidak ada skripsi karena statusnya Sarjana Muda.
Said Didu bahkan mengaitkan hal ini dengan dugaan ijazah Heri Mulyono, adik ipar Jokowi, yang hilang pada 2015 dan Heri sendiri meninggal pada 2018.
Ia mengklaim ijazah itu kemudian dijadikan dasar untuk membuat ijazah palsu.
Said Didu juga menyoroti riwayat pekerjaan Jokowi di PT Kertas Kraft Aceh yang diduga menggunakan ijazah Sarjana Muda, bukan Sarjana.
Terakhir, ia mempertanyakan gelar Drs dan Ir yang digunakan Jokowi ketika mencalonkan diri sebagai Walikota Solo.
Menurutnya, publik perlu menunggu kepingan informasi berikutnya untuk membongkar hal ini sepenuhnya.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

