
Repelita Jakarta - Pernyataan Prof Sofian Effendi, mantan Rektor Universitas Gadjah Mada, kembali menuai perdebatan setelah pernyataannya tentang ijazah milik mantan Presiden Joko Widodo viral di media sosial.
Prof Sofian sebelumnya menyebut tidak sadar bahwa percakapannya dengan Rismon Sianipar soal keaslian ijazah Jokowi direkam dan disebarkan secara live streaming.
Klarifikasi tersebut justru memicu tanda tanya dari berbagai kalangan.
Rekaman video obrolan itu sempat ramai beredar di YouTube dan menjadi bahan perbincangan publik.
Setelah rekaman meluas, Prof Sofian buru-buru menarik pernyataannya dengan dalih tak menduga pembicaraan tersebut disiarkan ke publik.
“Saya tidak menyangka itu live streaming dan akan disebarkan secara luas. Pembicaraan internal sih boleh,” ucap Prof Sofian dalam penjelasannya.
Pernyataan ini mendapat tanggapan kritis dari warganet, termasuk Rudi Eskamri, yang menilai sikap Prof Sofian terkesan aneh.
Rudi berpendapat, mustahil Prof Sofian tak sadar karena dalam video terlihat jelas adanya kamera dan mikrofon clip-on yang terpasang.
“Saya kira beliau tahu persis direkam dan akan dipublikasikan. Jadi agak aneh kalau bilang tidak tahu,” kata Rudi.
Ia juga menolak anggapan Prof Sofian yang menilai percakapan itu hanya untuk kalangan internal.
Rudi menegaskan fakta bahwa video sudah terlanjur beredar ke publik dan menimbulkan polemik.
Dalam pembelaannya, Prof Sofian menekankan bahwa ia tidak pernah secara terbuka meragukan ijazah Jokowi.
Ia tetap mengacu pada pernyataan resmi Rektor UGM Prof Dr Ova Emilia yang menegaskan dokumen akademik Jokowi sah dan tercatat.
Prof Sofian akhirnya memutuskan menarik ucapannya usai mengetahui ada pihak yang berencana membawanya ke ranah hukum di Bareskrim Polri.
Ia mengaku lebih memilih memberikan klarifikasi agar persoalan ini tidak berlarut-larut dan menimbulkan persoalan baru. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok

