Breaking Posts

-->
6/trending/recent

Hot Widget

-->
Type Here to Get Search Results !

Pemerintah Klaim Cadangan Beras Nasional Capai 4 Juta Ton, Harga Beras di Pasaran Justru Melambung

 

Repelita Jakarta - Presiden Prabowo Subianto baru-baru ini mengungkapkan bahwa cadangan beras nasional telah mencapai lebih dari 4 juta ton, sebuah angka tertinggi dalam beberapa tahun terakhir.

Namun demikian, realita di lapangan menunjukkan situasi yang bertolak belakang karena harga beras justru mengalami kenaikan signifikan di pasaran.

Pengamatan di Pasar Lakessi memperlihatkan bahwa harga beras kini menyentuh Rp14.500 per kilogram, naik tajam dibandingkan beberapa bulan lalu yang berada di kisaran Rp12.000 hingga Rp13.500 per kilogram.

Tidak hanya beras, harga komoditas lain seperti bawang merah, cabai, dan tomat juga mengalami kenaikan, sehingga menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat tentang efektivitas kebijakan pemerintah dalam menjaga stabilitas harga pangan.

Di sisi lain, beras jenis SPHP yang dijual Bulog dengan harga lebih terjangkau, yakni Rp60.000 per 5 kilogram, ternyata kurang diminati konsumen karena rasa dan kualitasnya dinilai kurang memuaskan.

Beberapa warga mengeluhkan bahwa beras SPHP terasa lebih keras setelah dimasak dan tidak selembut beras yang dijual di pasar.

Padahal, beras SPHP selama ini menjadi alternatif yang didorong pemerintah sebagai upaya menjaga pasokan dan harga pangan terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

Pada Rabu (30/7/2025), Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengungkapkan adanya 212 merek beras premium dan medium yang beredar di pasaran tidak memenuhi standar yang ditetapkan pemerintah.

“Ini khusus untuk beras premium dan medium yang tidak sesuai standar. Kami tegaskan, ini adalah standar pemerintah,” ujarnya.

Amran menegaskan akan ada tindakan hukum bagi pihak-pihak yang terbukti menjual beras oplosan terutama pada kategori premium dan medium.

Kapolri kemudian menginformasikan bahwa empat produsen beras sudah dinaikkan ke tahap penyidikan dalam kasus dugaan pelanggaran standar mutu atau penjualan beras oplosan.

“Saat ini kita sudah menaikkan sidik terhadap empat produsen besar, yakni PT FS, PT WPI, SY, dan SR,” kata Kapolri dalam pernyataannya di Jakarta, Rabu (30/7).

Penetapan penyidikan tersebut dilakukan setelah Satgas Pangan Polri memeriksa 16 produsen beras besar dan memanggil 39 orang saksi serta empat ahli, disertai tindakan penggeledahan, penyitaan barang bukti, dan pemasangan garis polisi di lokasi produksi serta gudang produsen.

Kapolri juga menambahkan bahwa pengungkapan kasus beras yang diduga melanggar standar mutu ini dilakukan di beberapa daerah lainnya untuk menjaga kualitas pangan nasional.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

-->

Below Post Ad

-->

Ads Bottom

-->
Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved