Pakar ITB Sebut Proyek Teras Cihampelas Warisan Ridwan Kamil Salah Kaprah

 

Repelita Bandung - Nasib skywalk Teras Cihampelas di Kota Bandung kini berada di ujung tanduk.

Gubernur Jawa Barat memerintahkan Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, untuk membongkar bangunan yang dibangun pada era Ridwan Kamil tersebut.

Instruksi ini langsung memunculkan perdebatan di tengah masyarakat.

Pengamat tata kota dari ITB, Denny Zulkaidi, mengkritik sejak awal pembangunan skywalk senilai Rp 48 miliar di Jalan Cihampelas itu sudah tidak sesuai konsep.

Menurutnya, skywalk seharusnya digunakan sebagai penghubung antarwilayah atau sebagai jembatan penyeberangan.

“Sejak awal Cihampelas cagar budaya gak bisa sembarangan diotak-atik,” kata Denny pada Sabtu, 5 Juli 2025.

Ia menjelaskan bahwa keberadaan Teras Cihampelas justru membuat ruas Jalan Cihampelas semakin sempit.

Akibatnya, arus kendaraan menjadi tidak lancar seperti sebelumnya.

Selain itu, ia menyoroti area pedagang di tahap kedua pembangunan yang sepi pengunjung karena tidak memiliki pelindung dari cuaca.

Terkait rencana pembongkaran atau penataan ulang, Denny mengingatkan adanya tanggung jawab terhadap anggaran yang telah digunakan.

Dana besar yang dikeluarkan pada masa kepemimpinan Ridwan Kamil, menurutnya, harus tetap dipertanggungjawabkan secara transparan.

Namun jika pemerintah memilih menata ulang daripada membongkar, Denny menyarankan agar Teras Cihampelas diaktifkan melalui kegiatan dan aktivitas yang bisa menarik minat warga.

Ia menyebut bahwa dari sisi desain, pembangunan awal sudah tidak tepat karena berada di jalur utama, bukan sebagai penghubung antar titik.

Keberadaan tiang-tiang besar di trotoar juga dinilai membuat ruang pejalan kaki semakin sempit dan mengurangi cahaya alami.

Denny mengusulkan jika revitalisasi dilakukan, maka perlu ada bangunan di sisi kanan dan kiri skywalk yang terkoneksi dengan jalur utama.

“Jadi di kanan kiri jalan ada bangunan dan bisa nyambung, orang gak sekedar numpang lewat tapi bisa dari timur ke barat,” katanya.

Meski begitu, ia pribadi cenderung mendukung pengembalian kawasan Jalan Cihampelas ke kondisi semula sebagai area cagar budaya.

Menurutnya, hal itu lebih baik daripada mempertahankan proyek yang sudah tidak efektif, meskipun dana besar telah digelontorkan.

“Kalau menurut pribadi kembalikan ke dulu tanpa memikirkan anggaran,” tutup Denny. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok.

Baca Juga