Repelita Depok - Ketua Ormas Perjuangan Walisongo Indonesia Laskar Sabilillah Depok, Muhammad Jufri Halim, menyampaikan bahwa saat ini ada sebagian umat Islam di Indonesia yang menurutnya telah terpengaruh ajaran kekerasan sehingga memerlukan pendekatan yang menenangkan dan memulihkan cara pandang.
Jufri menjelaskan bahwa pihaknya berencana turun langsung ke berbagai majelis untuk memperbaiki pola pikir kelompok tersebut agar kembali pada ajaran ahlussunnah wal jamaah yang penuh kasih.
Hal itu disampaikan Jufri usai pelantikan pengurus PWI LS se-Jabodetabek di kawasan Soneta Record, Jalan Tole Iskandar, Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Cilodong, Depok, pada Ahad 27 Juli 2025.
Menurutnya, PWI LS dibentuk untuk memperkuat nilai keindonesiaan sekaligus merawat ukhuwah Islamiyah di tengah masyarakat.
Ia menekankan bahwa organisasi ini tidak menganggap siapapun sebagai musuh, melainkan berupaya merangkul mereka yang selama ini terprovokasi oleh ajaran yang tidak sesuai dengan nilai-nilai warisan Wali Songo.
Jufri mengutip prinsip fabima rahmatin minallah sebagai dasar gerakan yang mengedepankan rahmat, maaf, dan musyawarah.
Ia juga menekankan bahwa visi PWI LS sejalan dengan pesan Rhoma Irama untuk mendekati umat dengan jalan cinta, damai, dan tanpa kekerasan.
Baginya, Islam sebagai agama rahmatan lil alamin harus dihadirkan dengan kelembutan serta kasih sayang agar tidak melahirkan tindakan kekerasan di tengah masyarakat.
Ia menegaskan bahwa geliat PWI LS lahir dari semangat akar rumput yang rindu pada kehidupan beragama yang damai dan saling menghargai.
Jufri menilai bentrokan yang sempat terjadi di Pemalang antara pendukung PWI LS dengan Front Persaudaraan Islam hanyalah tragedi yang seharusnya dihindari.
Ia menekankan bahwa kedua belah pihak adalah saudara seiman sehingga tidak sepantasnya saling berhadapan.
Menurutnya, masing-masing pihak memiliki andil dan sebaiknya tidak saling menyalahkan melainkan mencari solusi damai.
Ia pun mengingatkan seluruh umat Islam agar tidak mudah terprovokasi sehingga bisa menjaga kerukunan dan mengutamakan musyawarah.
Bentrok antara massa PWI LS dengan FPI di Desa Pegundan, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah pada Rabu 23 Juli 2025 lalu disesalkan Jufri karena jatuhnya korban di antara sesama muslim.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

