Breaking Posts

-->
6/trending/recent

Hot Widget

-->
Type Here to Get Search Results !

Josua Sinambela Sebut Sofian Effendi Dimanfaatkan dan Terjebak Hoaks Ijazah Jokowi

Repelita Yogyakarta - Josua M. Sinambela, pengamat IT Universitas Gadjah Mada, memberikan penjelasan terkait surat pernyataan Prof. Sofian Effendi yang belakangan ramai diperbincangkan.

Pada Rabu, 16 Juli 2025, Sofian sempat berbicara kepada Relagama Bergerak soal dugaan ijazah palsu milik Jokowi.

"Sudah confirm itu dari Prof Sofian," ucap Josua pada Kamis, 17 Juli 2025.

Josua mengungkap sejak Maret lalu dirinya sering berdiskusi dengan Sofian mengenai berbagai hal.

"Banyak hal sudah saya coba luruskan, saya ajak ikut FGD dan menonton DFTalk," katanya.

Josua menjelaskan, pada 26 Mei lalu, dirinya sempat menegur Sofian karena arah pembicaraan dianggap mulai keluar jalur.

"Sejak itu tidak pernah kontak lagi. Tadi malam tiba-tiba Videonya muncul bersama para penuduh, sepertinya Rismon CS memanfaatkan kondisi bapak ini yang sudah mulai pikun dan mudah terjebak hoax," ujar Josua.

Menurut Josua, tak lama setelah pernyataan itu viral, beredar surat pernyataan maaf Sofian di media sosial.

"Sudah ditandatangani, harusnya tidak cukup dengan memberi pernyataan dengan surat saja, tetapi harus dengan Video permohonan maaf," tambahnya.

Ia menilai, ucapan Sofian telah menimbulkan kegaduhan luas dan menyebar ke publik.

"Banyak yang sudah terjebak kena hoax yang keluar dari mulut Professor satu ini, padahal dia sebenarnya ikut-ikutan hoax para penuduh. Saya tahu persis karena banyak komunikasi dengan beliau," tutup Josua.

Sebelumnya, Sofian sempat menyinggung adanya dugaan manipulasi data akademik ketika Pratikno masih menjabat Rektor UGM.

Ia menyebut nilai kuliah Jokowi kala itu di bawah ambang batas kelulusan.

"Jadi pada waktu Pratikno jadi Rektor, kan dia mengatakan, dia yang menjadikan Jokowi alumni UGM," ujar Sofian.

Ia juga menuduh adanya perubahan nilai, tambahan dokumen skripsi, serta pengaturan data akademik agar Jokowi tetap diakui sebagai lulusan.

“Doa aturlah semua, yang dulu nilainya itu di bawah dua IPK-nya, kemudian diubah-ubah nilai itu. Kemudian ditambah sehingga dia lulus program sarjana, dimasukkan nilainya, dan skripsinya dimasukkan,” ungkapnya.

Sofian bahkan mengklaim sempat memeriksa arsip daftar wisuda tahun 1985 dan tidak menemukan nama Jokowi.

“Kalau saya cari, minta pegawai saya untuk melihat daftar wisuda (1985), masuk gak dia? Di situ dia gak masuk, jadi gak ada namanya di wisuda tahun 1985. Artinya dia gak pernah ikut wisuda,” kata Sofian. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

-->

Below Post Ad

-->

Ads Bottom

-->
Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved