Repelita Jakarta - Mantan calon presiden Pilpres 2024, Anies Baswedan, menegaskan bahwa Indonesia harus memainkan peran yang lebih aktif dalam menghadapi berbagai tantangan global yang berkembang pesat saat ini.
Pernyataan itu disampaikannya usai ditanya soal absennya Kepala Negara Indonesia dalam Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) selama bertahun-tahun yang hanya diwakili oleh Menteri Luar Negeri.
Anies menilai bahwa dunia kini tengah menghadapi persoalan besar, terutama terkait lingkungan hidup.
Ia mengatakan bahwa masalah lingkungan adalah isu kemanusiaan yang seharusnya menjadi ruang gerak Indonesia untuk ikut berkontribusi.
Selain itu, Anies juga menyoroti ketegangan yang terjadi di sejumlah wilayah konflik, termasuk yang baru-baru ini muncul di Timur Tengah.
Menurut Anies, Indonesia harus merumuskan langkah konkret untuk bisa berperan dalam menyelesaikan isu-isu tersebut.
Ia menambahkan bahwa posisi Indonesia harus jelas dan aktif, termasuk dalam dukungan politik dan diplomatik terhadap perjuangan rakyat Palestina.
Selain itu, Anies menyinggung soal ketegangan akibat kebijakan ekonomi dan perdagangan di dunia yang juga perlu mendapat perhatian Indonesia.
Ia berharap pemerintah dapat mengambil peran lebih nyata dalam isu-isu global tersebut.
Terkait krisis iklim, Anies yang pernah menjabat sebagai Gubernur Jakarta menilai bahwa kota-kota besar di Indonesia, khususnya Jakarta, memiliki peran strategis dalam penanganan masalah ini.
Jakarta disebutnya sebagai kota terbesar di belahan bumi selatan yang telah mulai mengambil langkah-langkah konkret dalam mengatasi perubahan iklim.
Salah satu upaya Jakarta adalah mengurangi emisi melalui pengembangan transportasi umum, seperti konversi bus menjadi bus listrik.
Anies berharap langkah serupa bisa diterapkan oleh kota-kota lain di seluruh Indonesia karena masalah cuaca ekstrem bermula dari wilayah perkotaan, bukan desa.
Dalam pidatonya pada Rapat Pimpinan Nasional Gerakan Rakyat, Anies kembali menyoroti ketidakhadiran Presiden Republik Indonesia dalam pertemuan-pertemuan penting di tingkat global selama beberapa tahun terakhir.
Ia mengkritik sikap tersebut yang dianggap dapat merugikan posisi Indonesia sebagai negara besar di kawasan Asia Tenggara dan dunia.
Menurutnya, jika Indonesia tidak aktif di panggung internasional, maka negara ini ibarat warga kampung yang memiliki ukuran besar tetapi tidak pernah hadir dalam rapat kampung, sementara tetap membayar iuran.
Anies mengajak agar Indonesia segera bangkit dan memperkuat posisinya di dunia internasional demi masa depan yang lebih baik.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

