Jamiluddin Ritonga Nilai Pernyataan Jokowi Soal Sosok Besar di Balik Isu Ijazah Palsu Tidak Etis

Repelita Jakarta - Pengamat komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga, menilai pernyataan Presiden ke-7 Joko Widodo soal adanya sosok besar di balik isu ijazah palsu sangat tidak patut dilontarkan di ruang publik.

Jamiluddin berpendapat, sebagai mantan kepala negara, Jokowi seharusnya menahan diri agar tidak memancing kegaduhan politik yang bisa memecah kepercayaan publik.

Ia menilai tudingan Jokowi hanya akan memicu kecurigaan antar kelompok masyarakat karena hingga kini ijazah asli yang diragukan itu pun tak kunjung diperlihatkan secara terbuka.

Dalam pandangan Jamiluddin, statemen Jokowi yang menyebut ada agenda besar dan figur besar di balik rumor tersebut justru membuka ruang spekulasi liar yang semakin melebar di tengah situasi politik yang belum stabil.

Ia menekankan, alih-alih melempar tuduhan tanpa arah, Jokowi semestinya secara terbuka menunjuk langsung siapa sosok besar yang dimaksud agar rumor tidak melebar ke mana-mana.

Langkah ini, menurutnya, jauh lebih elegan ketimbang membiarkan publik menafsirkan sendiri sehingga menambah kegaduhan.

Jamiluddin pun mengingatkan, dengan menyebut nama secara jelas, Jokowi juga bisa menutup celah bagi lawan politik yang sengaja memanfaatkan rumor ini untuk melemahkan citranya.

Dalam kesempatan berbeda, Jokowi sempat menyatakan dirinya merasa ada skenario besar untuk menjatuhkan reputasinya serta mempersulit posisi Gibran Rakabuming Raka sebagai wakil presiden terpilih.

Di Solo, Jawa Tengah, pada Senin 14 Juli 2025 lalu, Jokowi menegaskan bahwa ia tak mempermasalahkan tudingan tersebut karena meyakini semuanya akan terbukti melalui jalur hukum.

Ia juga meminta semua pihak menunggu proses penyidikan tuntas agar persoalan ini tidak semakin melebar ke ranah politik yang sensitif.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga