Repelita Jakarta - Isu keaslian ijazah mantan Presiden Joko Widodo kembali mencuat setelah Ahli Digital Forensik, Rismon Sianipar, menyampaikan kritik keras terhadap sikap Bareskrim Polri dan ketertutupan Jokowi dalam memperlihatkan ijazah aslinya.
Dalam acara Rakyat Bersuara yang ditayangkan Selasa malam, 1 Juli 2025, Rismon menyebut Jokowi sebagai satu-satunya mantan presiden di dunia yang enggan menunjukkan ijazahnya secara terbuka.
Ini adalah presiden pertama atau mantan presiden satu-satunya di dunia yang tidak berani menampilkan ijazahnya, tidak ada satu pun di dunia.
Rismon juga menyoroti pernyataan Dirtipidum Bareskrim Polri yang mengklaim ijazah Jokowi identik.
Menurutnya, klaim tersebut tidak berdasar karena bukti fisik berupa dokumen asli tidak pernah ditunjukkan ke publik.
Indikator kedua adalah Dirtipidum hanya berani menampilkan versi digital, bukan versi analog, versi digital itu pun dari ijazah fotokopi.
Coba bayangkan seorang Dirtipidum kepolisian tidak berani menunjukkan memegang ijazah Jokowi yang katanya asli otentik atau identik.
Ia menilai sikap tertutup itu sebagai kejanggalan yang mencoreng prinsip keterbukaan informasi dalam demokrasi.
Bagi Rismon, bukti keaslian dokumen negara semestinya tidak ditutupi dari publik karena menyangkut integritas pemimpin bangsa.
Kritik ini memperpanjang daftar desakan agar pihak-pihak terkait, terutama aparat penegak hukum dan lingkungan Jokowi, bersedia membuka dokumen tersebut secara langsung dan utuh.
Sampai saat ini, ijazah asli yang menjadi polemik tersebut belum pernah benar-benar ditampilkan secara fisik di hadapan publik atau media.
Menurut Rismon, selama ketertutupan itu berlangsung, keraguan publik akan tetap tumbuh dan menciptakan krisis kepercayaan yang sulit dipulihkan.
Ia pun mendesak agar aparat tidak hanya bersandar pada narasi resmi, melainkan berani membuka fakta sebagaimana mestinya di negara hukum. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok