Repelita Kuala Lumpur - Seorang guru di Malaysia bernama Azizah mengungkapkan kekesalannya karena para muridnya semakin sering menggunakan bahasa Indonesia dalam tugas sekolah.
Reaksi ini terekam dalam sebuah video yang kemudian viral di media sosial dan menuai berbagai komentar dari netizen Indonesia.
Dalam video tersebut, Cikgu Azizah menunjukkan beberapa kosakata yang dianggap tidak sesuai dengan Bahasa Melayu Malaysia, seperti berencana, teman-teman, dan rumah sakit.
“Mau jadi macam apa ni,” ucap Azizah dengan nada tinggi saat memeriksa tugas siswanya.
Ia menduga kebiasaan itu muncul akibat dominasi konten berbahasa Indonesia di TikTok, Instagram, dan YouTube yang dikonsumsi anak-anak di Malaysia.
Azizah juga mengimbau para orang tua untuk lebih memperhatikan bahasa yang digunakan anak-anak mereka dalam keseharian.
“Kurang-kurang sikit tengok konten Indonesia tu,” ujarnya dengan nada kecewa.
Ia menambahkan bahwa dalam Bahasa Melayu, kata yang tepat untuk menggantikan teman-teman adalah kawan-kawan.
“Bersama kawan-kawan, bukan teman-teman. Nampak sangatlah dia guna bahasa Indonesia,” keluhnya.
Unggahan video itu justru disambut dengan candaan oleh warganet Indonesia.
“Misi Susanti telah berhasil,” tulis akun @Sibin, merujuk pada karakter dalam serial Upin Ipin yang pernah populer di televisi Indonesia.
Beberapa komentar lain juga menyindir perbedaan istilah antar bahasa.
“Rumah sakit bahasa Malaysia-nya apa, cikgu?” tanya akun @sweet_utun.
“Hospital,” jawab netizen lain.
“Lho kok Inggris,” timpal @farhan||kece.
“Gua support nih guru. Kalau dibiarkan, mungkin 20 tahun lagi generasi mereka lupa bahasanya dan malah ngeklaim bahasa kita,” tulis @eve.
Fenomena ini menjadi cermin dari besarnya pengaruh media lintas negara dan potensi pergeseran bahasa dalam generasi muda kedua negara. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok.
