
Repelita Jakarta - Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Jakarta Selatan kembali turun ke jalan dengan menggelar aksi di depan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kawasan Kuningan pada Kamis, 17 Juli 2025.
Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam GMNI menyuarakan lima tuntutan yang ditujukan langsung kepada KPK.
Aksi dimulai siang hari dengan orasi bergantian dan pembentangan spanduk bertuliskan Adili Keluarga Jokowi dan Kroni, Usut Tuntas Blok Medan.
Salah satu perwakilan GMNI Jakarta Selatan menjelaskan bahwa aksi ini merupakan bentuk penolakan terhadap praktik korupsi, penyelundupan, dan ketidakadilan yang dilakukan elit politik.
Dalam tuntutannya, GMNI mendesak KPK segera memeriksa dan menangkap Bobby Nasution serta Kahiyang Ayu yang disebut terlibat kasus tambang Blok Medan.
Selain itu, GMNI juga menuntut KPK agar memproses Gibran dan Kaesang terkait dugaan penyelundupan nikel ilegal melalui perusahaan GK Hebat, seperti dilaporkan Ubeddilah Badrun dan rekan.
Tuntutan ketiga, GMNI meminta KPK berani memeriksa dan menangkap Jokowi serta kroninya yang dianggap sebagai sumber kebijakan merugikan rakyat.
Tuntutan keempat, KPK didorong untuk benar-benar independen, bebas dari tekanan politik maupun kepentingan pihak manapun.
Tuntutan terakhir, GMNI Jakarta Selatan mendesak agar Jokowi diadili dan Gibran dimakzulkan dari jabatan publik karena dinilai melanggar hukum dan etika.
Perwakilan mahasiswa menegaskan mahasiswa bersama rakyat tidak akan diam melihat kejahatan para pemimpin.
Kami mendesak aparat penegak hukum, terutama KPK, untuk mengambil langkah nyata tanpa pandang bulu.
Kami tidak butuh pemimpin yang hanya memperkaya diri dan lingkaran kekuasaan, melainkan pemimpin yang peduli pada suara rakyat.
GMNI Jakarta Selatan menegaskan aksi ini bagian dari gerakan moral demi membebaskan Indonesia dari jerat oligarki dan mafia tambang.
Kami akan terus bergerak sampai keadilan benar-benar ditegakkan.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

