[BREAKING NEWS] VIRAL Dokter di India Diminta Periksa Patung Dewa gegara Pemuja Dengar Detak Jantung

 

Repelita New Delhi - Sebuah video yang memperlihatkan ritual keagamaan di India mendadak ramai diperbincangkan di media sosial karena menampilkan adegan tak lazim saat seorang dokter diminta memeriksa patung Dewa Krishna dengan stetoskop, seolah sedang memeriksa pasien hidup.

Kejadian unik ini bermula dari pelaksanaan ritual Pran Pratishtha, yaitu upacara suci dalam tradisi Hindu yang diyakini dapat “membangkitkan” jiwa dalam arca dewa sehingga patung tersebut dianggap hidup layaknya makhluk bernyawa.

Setelah ritual selesai, seorang pemuja mengaku mendengar bunyi detak jantung dari dalam patung Krishna, lalu memanggil dokter untuk memastikan suara tersebut benar adanya melalui pemeriksaan medis.

Fenomena tersebut langsung memicu diskusi panjang di ruang publik, karena sebagian pihak menilai tindakan memeriksa patung dengan alat medis menciptakan pertemuan unik antara keyakinan spiritual dengan logika ilmu pengetahuan modern.

Sebagian orang melihat peristiwa ini sebagai bentuk penghormatan keyakinan, tetapi tak sedikit yang menyebut tindakan tersebut terlalu berlebihan dan menimbulkan tafsir kepercayaan yang dinilai bertabrakan dengan akal sehat.

Reaksi warganet pun membanjiri kolom komentar video viral itu, yang banyak di antaranya menyoroti sisi kocak maupun ironi di balik kejadian tersebut.

“Satu hal yang paling sering luput dari rasa syukur adalah bahwa kita masih diberikan akal yang sehat.”

“Dokternya serba salah, periksa warga yang manggilnya dok dulu aja.”

“Mungkin efek sound horeg.”

“Dokter: Kalau gue jujur, abis nih digebukin.”

“Setidaknya mereka nggak ganggu dan gusur warga.”

Beberapa pengguna media sosial juga membandingkan fenomena ini dengan kebiasaan di Indonesia, sambil melempar komentar sindiran.

“Nggak jauh beda sama Indo.”

Fenomena ini memperlihatkan bagaimana media sosial mampu menyebarkan momen ritual tradisi ke seluruh penjuru dunia, hingga memicu debat panjang antara sisi hiburan, kebebasan berkeyakinan, dan logika rasional modern.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga