Bertemu Jokowi di Solo & Ngobrol 1 Jam, Eks Wamendes Paiman Raharjo Yakin Ijazah Presiden ke-7 Asli

Repelita Jakarta - Mantan Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Paiman Raharjo, menyampaikan keyakinannya bahwa Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo, benar-benar pernah menempuh pendidikan dan lulus dari Universitas Gadjah Mada.

Paiman mengutarakan pernyataan tersebut usai resmi mengajukan gugatan perdata di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada Selasa 29 Juli 2025 terhadap beberapa pihak yang ditudingnya menyebar fitnah soal ijazah Jokowi, yakni Roy Suryo, Eggi Sudjana, Tifauzia Tyassuma, Kurnia Tri Royani, Rismon Hasiholan Sianipar, Bambang Suryadi Bitor, hingga Hermanto.

Dalam keterangan di hadapan awak media, Paiman menegaskan tujuan gugatan ini untuk memulihkan nama baik Jokowi sekaligus menjaga reputasi dirinya sebagai akademisi dan rektor.

Ia menjelaskan bahwa tudingan ijazah palsu sudah berkali-kali dibantah pihak kampus, bahkan Bareskrim Polri juga telah menghentikan penyelidikan setelah memeriksa keaslian dokumen tersebut.

Menurutnya, Fakultas Kehutanan UGM sebagai lembaga resmi penerbit ijazah sudah tegas menyatakan bahwa Jokowi memang mahasiswa dan lulus dari sana, sehingga kabar miring yang beredar belakangan dinilai hanya upaya merusak reputasi.

Paiman mengaku heran karena dirinya pun ikut dituduh sebagai pihak yang membuat ijazah palsu Jokowi, padahal ia sama sekali tidak terlibat dalam hal itu.

Ia juga sempat menyinggung cerita masa lalunya yang pernah membuka jasa pengetikan di Pasar Pramuka pada rentang 1997 hingga 2002, namun usaha itu menurutnya sama sekali tidak ada hubungannya dengan ijazah Jokowi.

Paiman menambahkan bahwa kios usaha di Pasar Pramuka sudah dijual sejak 2002 dan sejak 2017 dirinya tidak lagi aktif membuka usaha di Matraman maupun sekitarnya karena sudah fokus menjabat rektor.

Terkait tudingan tersebut, Paiman pun memilih menyerahkan semua penilaian kepada publik, sejarah, dan Tuhan sebagai saksi kebenaran atas apa yang disampaikan.

Ia mengaku siap menjalani proses hukum sampai tuntas demi memulihkan kehormatan yang menurutnya telah dirusak oleh pihak-pihak tertentu.

Dalam rangkaian upaya hukum itu, Paiman diketahui sudah sempat menemui langsung Jokowi di Solo pada 19 Juli lalu, beberapa hari setelah gugatan dilayangkan melalui pengacaranya Farhat Abbas.

Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar satu jam tersebut, Paiman menjelaskan langkah hukum yang diambil melalui jalur pidana di Polda Metro Jaya dan gugatan perdata di PN Jakarta Pusat.

Jokowi menurut Paiman merespons dengan santai dan mendukung langkah tersebut demi menjaga nama baik bersama.

Farhat Abbas menegaskan bahwa pihak tergugat seharusnya menghormati hasil keputusan Bareskrim yang menegaskan keaslian ijazah Jokowi, sebab hal itu juga berkaitan dengan marwah presiden sebagai simbol negara.

Paiman Raharjo sendiri dikenal sebagai sosok akademisi yang meniti karier dari bawah hingga menjadi pejabat tinggi negara, pernah menjabat Wakil Menteri Desa PDTT dan kini menjabat Rektor Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama).

Sidang perdana gugatan perdata ini dijadwalkan digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada 29 Juli 2025.

Belum diketahui apakah pihak tergugat seperti Roy Suryo akan hadir langsung di persidangan atau hanya diwakili kuasa hukum.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga