Repelita Bekasi - Suryadi (65) memilih bertahan di atas puing rumahnya yang dibongkar Pemerintah Jawa Barat di Kampung Gabus, Tambun Utara.
Ia mendirikan tenda dari terpal ukuran 4 x 8 meter dan tinggal sendiri di sana untuk menjaga sisa-sisa bahan bangunan.
Empat anggota keluarganya sudah mengungsi ke rumah kontrakan yang disediakan oleh seorang dermawan.
“Cuma dikasih waktu dua bulan,” ujar Suryadi.
Kayu dan bambu bekas bongkaran itu kini menjadi satu-satunya harta yang ia miliki.
Meski harus berhadapan dengan panas dan hujan, ia mengaku tak punya pilihan lain.
Ia menyadari rumahnya berdiri di atas lahan milik Perum Jasa Tirta, namun terpaksa membangun di sana karena tak memiliki tempat tinggal.
“Kami memang tidak punya rumah,” ungkapnya.
Suryadi mengaku ikhlas rumahnya dibongkar, namun berharap ada kebijakan untuk tempat tinggal sementara.
“Saya minta tolong Pak Dedi,” ucapnya.
Sebelumnya, 50 bangunan liar di sepanjang Jalan Kong Isah, Desa Srimukti, dibongkar pada Rabu (18/6/2025).
Pembongkaran dilakukan oleh Satpol PP Kabupaten Bekasi berdasarkan instruksi Gubernur Dedi Mulyadi kepada Bupati Bekasi.
Bangunan yang dibongkar berdiri di atas lahan milik Perum Jasa Tirta dan akan digunakan untuk proyek pembangunan Dinas SDA Jawa Barat.
“Pak Gubernur minta kepada Pak Bupati untuk menertibkan bangunan di Srimukti,” kata Kabid Trantib Satpol PP Ganda Sasmita. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok