Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Trump Marah-marah di Medsos, Sebut Khamenei Tak Tahu Berterima Kasih

 Trump responds to Khamenei declaring victory in war with US, Israel | The  Jerusalem Post

Repelita Washington - Presiden Amerika Serikat Donald Trump meluapkan kemarahannya di platform Truth Social pada Jumat, 27 Juni 2025.

Ia menyebut Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei sebagai sosok yang tak tahu berterima kasih.

Trump mengklaim dirinya pernah menyelamatkan nyawa Khamenei dari upaya pembunuhan yang hampir dilakukan oleh Israel maupun militer AS.

“Saya tahu persis di mana dia bersembunyi. Saya tidak membiarkan siapa pun mengakhiri hidupnya,” tulis Trump dalam unggahannya.

Ia menegaskan telah menyelamatkan Khamenei dari kematian yang buruk dan memalukan tanpa pernah menerima ucapan terima kasih.

Dalam unggahan yang sama, Trump juga mengancam akan kembali meluncurkan serangan ke Iran jika negara itu kembali melanjutkan program nuklirnya.

Trump bahkan mengaku telah memulai proses pencabutan sanksi terhadap Iran.

Namun, upaya itu dihentikan setelah Teheran menyampaikan pernyataan yang dinilai penuh kebencian dan kemarahan.

“Alih-alih rasa hormat, saya justru dibalas dengan hinaan,” ujarnya.

Ketegangan kembali meningkat usai Khamenei menyampaikan pidato di televisi dan menyatakan bahwa Iran telah menang atas Israel.

Ia juga mengecam Amerika Serikat dan menyebut laporan kerusakan fasilitas nuklir terlalu dibesar-besarkan.

Khamenei menegaskan bahwa Iran tidak akan pernah tunduk kepada tekanan AS.

Iran membantah tuduhan bahwa pihaknya akan memulai kembali perundingan nuklir dengan Amerika Serikat pekan depan.

Teheran juga konsisten menyatakan bahwa program pengayaan uranium yang mereka jalankan hanya untuk tujuan damai.

Pemerintah Iran bahkan menolak permintaan Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi untuk mengunjungi lokasi yang menjadi target serangan Israel dan AS.

Penolakan itu dinyatakan sebagai bentuk ketidakpercayaan atas sikap Grossi yang dianggap membiarkan agresi terhadap fasilitas nuklir Iran.

Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi mengecam Grossi secara terbuka melalui media sosial.

Ia menyebut Grossi telah mengkhianati tugasnya sebagai pejabat internasional.

Ketegangan antara Iran dan Israel sendiri belum benar-benar mereda.

Gencatan senjata diumumkan oleh kedua pihak pada Selasa, 24 Juni 2025, setelah lebih dari sepekan terjadi baku serang.

Israel memulai konflik dengan menghantam fasilitas nuklir Iran pada 13 Juni lalu.

Serangan tersebut menewaskan sejumlah ilmuwan dan perwira tinggi Iran.

Iran langsung membalas dengan serangan rudal yang memicu keterlibatan militer Amerika Serikat di medan konflik.

AS meluncurkan serangan udara ke tiga situs nuklir Iran pada Minggu, 22 Juni 2025.

Trump menutup pernyataannya dengan ancaman lanjutan jika Iran dianggap masih bermain-main dengan program senjata nuklir.

Situasi di kawasan masih sangat rentan dan bisa kembali memanas sewaktu-waktu. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved