Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Agama Asli Terungkap, Gusti Bhre Ternyata Mualaf demi Takhta Mangkunegaran

 Sosok Gusti Bhre, Adipati Mangkunegara yang disebut sebagai mas-mas Jawa premium

Repelita Solo - Nama Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Mangkunegara X atau Gusti Bhre kembali mencuri perhatian publik saat memimpin Kirab Pusaka 1 Suro di Pura Mangkunegaran.

Di balik wibawanya sebagai pemimpin muda, banyak yang penasaran dengan latar belakang pribadi Gusti Bhre, termasuk soal agama yang ia anut.

Gusti Bhre lahir pada tahun 1997 sebagai anak bungsu dari Mangkunegara IX.

Sebelum dinobatkan sebagai Adipati Mangkunegaran ke-10, ia diketahui menganut agama Katolik, sama seperti ibundanya.

Namun menjelang penobatannya pada 12 Maret 2022, ia memutuskan memeluk Islam.

Keputusan itu diambil sebagai bagian dari syarat tradisi Mataram Islam yang menjadi dasar adat Kadipaten Mangkunegaran.

Pewaris takhta dalam tradisi tersebut harus berasal dari garis keturunan permaisuri dan memeluk agama Islam.

Langkah Gusti Bhre memeluk Islam tidak hanya memenuhi syarat budaya, tapi juga menunjukkan komitmennya untuk menjaga keaslian adat dan nilai Mangkunegaran.

Ia juga menjalani proses tersebut dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan dari pihak manapun.

Dalam berbagai kesempatan, Gusti Bhre menunjukkan keterbukaannya kepada masyarakat.

Ia tidak segan menyapa warga, ikut dalam kegiatan sosial, hingga memimpin langsung upacara adat dengan penuh khidmat.

Gaya kepemimpinannya yang tenang dan elegan, berpadu dengan kedekatan terhadap rakyat, membuatnya dijuluki netizen sebagai “Mas Jawa Premium.”

Julukan ini muncul dari kesan berkelas, berbudaya, namun tetap membumi yang melekat dalam sosok Gusti Bhre.

Lulusan Fakultas Hukum Universitas Indonesia ini dikenal memiliki wawasan luas serta perhatian besar terhadap pelestarian budaya Jawa.

Di bawah kepemimpinannya, Mangkunegaran mulai aktif merevitalisasi berbagai kesenian tradisional, seperti Tari Bedoyo Anglir Mendhung.

Ia juga berupaya menjembatani nilai-nilai tradisi dengan modernitas agar tetap relevan di kalangan generasi muda.

Kirab Pusaka 1 Suro yang ia pimpin menjadi bukti nyata semangat pelestarian budaya yang tidak hanya bersifat simbolik, tetapi juga edukatif.

Dengan wajah muda dan semangat baru, Gusti Bhre diharapkan menjadi jembatan antara masa lalu dan masa depan warisan budaya Jawa.

Kehadirannya tidak hanya menghidupkan kembali tradisi, tapi juga membangun citra pemimpin adat yang cerdas, moderat, dan inspiratif di mata masyarakat luas. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok.

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved