Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Qatar Siaga Perang, Pasokan Gas Dunia Terancam Akibat Ketegangan Israel-Iran

Ilustrasi Qatar. Foto: Reuters/Thomas White

Repelita Doha - Pemerintah Qatar tengah melakukan pertemuan darurat dengan sejumlah perusahaan energi besar dunia setelah ladang gas milik Iran yang juga menjadi proyek bersama diserang oleh Israel.

Sumber diplomatik menyebut bahwa Menteri Energi Qatar Saad Al Kaabi yang juga menjabat sebagai CEO QatarEnergy telah meminta para mitra internasional untuk menyampaikan peringatan serius kepada pemerintah AS, Inggris, dan Eropa.

Qatar khawatir bahwa eskalasi konflik ini akan mengganggu ekspor gas yang menjadi sumber energi global utama.

Qatar adalah eksportir gas alam cair terbesar dunia dan mengandalkan cadangan gas raksasa di kawasan Teluk untuk memenuhi hampir 20 persen kebutuhan global.

Jika distribusi gas dari Qatar terganggu, dampaknya bisa merembet ke seluruh dunia.

“QatarEnergy memastikan bahwa pihak asing sepenuhnya memahami konsekuensi serius dari situasi ini,” ujar seorang diplomat kawasan yang enggan disebutkan namanya karena alasan sensitivitas isu.

Meski hingga saat ini ekspor LNG masih berjalan normal, sejumlah perusahaan mitra telah diminta memperkuat pengamanan operasional.

Saad Al Kaabi juga dikabarkan telah menemui sejumlah duta besar dari negara-negara yang terlibat dalam proyek ekspansi Lapangan Utara.

Proyek tersebut akan meningkatkan kapasitas ekspor LNG Qatar hingga 82 persen dalam beberapa tahun ke depan.

Beberapa perusahaan yang tercatat ikut serta antara lain ExxonMobil, ConocoPhillips, Shell, Eni, dan TotalEnergies.

Namun, serangan Israel terhadap Iran yang terjadi pada Jumat lalu memicu kepanikan tersendiri.

Iran membalas dengan serangan rudal dan drone ke wilayah Israel, memperkeruh ketegangan di kawasan.

Pemerintah AS menyatakan bahwa Presiden Donald Trump akan menentukan sikap keterlibatan militer AS dalam waktu dua minggu ke depan.

Konflik ini mengancam stabilitas kawasan Teluk yang merupakan jalur utama distribusi energi global.

Letak ladang gas Iran yang diserang berada sekitar 200 kilometer dari fasilitas gas lepas pantai Qatar.

Serangan tambahan dari Israel dikhawatirkan bisa mempengaruhi keselamatan pekerja dan bahkan menghentikan operasional di rig Qatar.

Air laut yang tercemar jika fasilitas nuklir Iran di Bushehr terkena serangan juga menjadi perhatian utama karena bisa menghalangi aktivitas maritim di Teluk.

Qatar juga waspada terhadap kemungkinan Iran memblokir Selat Hormuz, jalur penting yang dilalui hampir seluruh kapal pengangkut LNG Qatar.

Dua sumber menyebut bahwa QatarEnergy telah menginstruksikan kapal tanker untuk menunggu di luar Selat dan hanya masuk menjelang pemuatan.

Asia disebut sebagai wilayah paling rentan jika gangguan ekspor LNG terjadi.

Negara-negara pembeli kemungkinan harus bersaing dengan Eropa untuk memperoleh pasokan dari kawasan Atlantik dengan harga lebih tinggi.

Lonjakan harga LNG spot di Asia pun tak terhindarkan.

Pada Jumat lalu, harga tercatat sebesar USD 14,00 per juta British thermal unit atau naik 11 persen dari pekan sebelumnya. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved