
Repelita Jakarta - Gula memang terasa manis, tetapi dampaknya bisa sangat pahit jika dikonsumsi secara berlebihan.
Peringatan ini kembali disampaikan oleh Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof. Zubairi Djoerban, lewat unggahan di akun X @ProfesorZubairi (24/6/2025).
Ia mengingatkan bahwa terlalu banyak gula bisa perlahan-lahan merusak tubuh dan menimbulkan efek kesehatan yang serius.
Menurutnya, konsumsi gula yang berlebihan dapat berubah menjadi lemak, menyebabkan obesitas, dan memicu berbagai penyakit berat.
“Saya ingatkan, konsumsi gula berlebih bisa pelan-pelan merusak tubuh, menjadi lemak, bikin obesitas, lalu memicu penyakit jantung, otak, bahkan kanker. Risiko meninggal karena jantung naik sampai 38% kalau asupan gulanya tinggi. Batas aman cuma 4 sendok makan per hari. Jadi, kurangi yang manis-manis, sekarang, sebelum terlambat,” tulisnya.
Prof. Zubairi yang juga dikenal sebagai pakar hematologi-onkologi menyampaikan bahwa gaya hidup saat ini seringkali mengabaikan risiko jangka panjang dari pola makan yang tidak terkendali.
Ia menyebut empat sendok makan gula per hari sebagai ambang batas yang aman bagi tubuh manusia.
Namun, dalam praktiknya, banyak orang mengonsumsi gula jauh di atas batas tersebut dari minuman manis, makanan cepat saji, hingga camilan ringan.
Kelebihan asupan gula yang terus-menerus dapat memicu akumulasi lemak yang mengarah pada obesitas.
Kondisi tersebut dapat membuka pintu bagi penyakit kronis yang menyerang jantung, otak, hingga meningkatkan potensi kanker.
Peringatan ini menjadi alarm agar masyarakat lebih bijak dalam mengatur konsumsi harian demi menjaga kesehatan jangka panjang.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

