:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1106066/original/033989400_1452332294-20160109--Diskusi-Kas-Parpol-Anggaran-Rakyat-atau-Konglomerat-Jakarta-Helmi-Afandi-06.jpg)
Repelita Jakarta - Aktivis Kolaborasi Rakyat Jakarta, Andi Sinulingga, menanggapi kabar yang menyebut Donald Trump meminta bantuan Emir Qatar agar Iran bersedia menerima gencatan senjata dengan Israel.
Menurut Andi, dinamika global belakangan ini mencerminkan upaya besar dari semesta untuk menciptakan keseimbangan kekuatan.
"Alam semesta sedang bekerja untuk menjaga keseimbangannya,” tulis Andi melalui akun X @AndiSinulingga (24/6/2025).
Ia menganggap Trump sebagai tokoh arogan yang tidak menyangka hadirnya kekuatan baru dalam konstelasi geopolitik dunia.
“Trump yang arogan itu sepertinya tak menyangka hadirnya kekuatan-kekuatan baru di muka bumi ini,” katanya.
Andi juga menilai bahwa jika Trump tetap mendorong konflik di kawasan Timur Tengah, justru itu bisa memperburuk kondisi politik dalam negeri Amerika Serikat, terutama menjelang pemilu presiden.
“Jika dia ngotot perang, maka eskalasi politik dalam negerinya akan meninggi dan tak menguntungkan bagi dirinya,” tegasnya.
Sebelumnya, Donald Trump mengambil inisiatif untuk menengahi konflik antara Israel dan Iran melalui jalur diplomasi yang melibatkan Emir Qatar.
Trump menyatakan telah berhasil meyakinkan pihak Israel untuk menyetujui gencatan senjata, dan mendorong Qatar agar membantu membujuk Iran agar menerima kesepakatan tersebut.
Seorang sumber yang mengetahui komunikasi itu menyebut Wakil Presiden JD Vance juga turut aktif berkoordinasi dengan Perdana Menteri Qatar guna merancang kesepakatan damai.
Usaha tersebut akhirnya membuahkan hasil. Iran disebut menyetujui proposal gencatan senjata usai pembicaraan dengan perwakilan dari Qatar.
“Trump juga berbicara dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk menengahi sisi kesepakatan tersebut,” ujar seorang pejabat Amerika Serikat yang mengetahui jalannya komunikasi antara Trump, Vance, dan pihak lainnya.
Trump kemudian mengumumkan secara resmi bahwa Israel dan Iran telah mencapai kata sepakat mengenai gencatan senjata total.
Ia menyampaikan harapannya agar gencatan senjata ini bisa berlangsung permanen dan mengakhiri konflik yang telah memanas selama hampir dua pekan.
"Telah sepenuhnya disepakati oleh dan antara Israel dan Iran bahwa akan ada gencatan senjata lengkap dan total (sekitar 6 jam dari sekarang, ketika Israel dan Iran telah mereda dan menyelesaikan misi terakhir mereka yang sedang berlangsung!), selama 12 jam, di mana pada saat itu Perang akan dianggap berakhir," tulis Trump di media sosialnya pada Selasa (24/6/2025).
Trump juga menjelaskan bahwa pelaksanaan gencatan senjata dilakukan secara bertahap.
"Secara resmi, Iran akan memulai gencatan senjata dan, pada Jam ke-12, Israel akan memulai gencatan senjata dan, pada Jam ke-24, akhir resmi perang 12 hari akan disambut oleh dunia. Selama setiap gencatan senjata, pihak lain akan tetap damai dan hormat,” imbuhnya.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok
