Repelita Tangerang - Pesawat Batik Air tujuan Bandara Silampari di Lubuklinggau mengalami kendala hingga terpaksa kembali ke Bandara Soekarno-Hatta pada Sabtu, 28 Juni 2025.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Lukman F. Laisa menjelaskan, keputusan putar balik atau return to base (RTB) diambil karena cuaca ekstrem di sekitar wilayah Bandara Silampari.
Pesawat yang mengangkut 141 penumpang dan awak itu semula dijadwalkan mendarat pukul 15.20 WIB.
Namun, laporan pengamatan cuaca menyebut jarak pandang hanya seribu meter disertai badai dan awan cumulonimbus yang menutupi area bandara.
Situasi tersebut membuat kondisi di bawah ambang batas minimum keselamatan untuk mendarat.
Pilot sempat melakukan prosedur go around dan holding sambil menunggu cuaca membaik, tetapi karena tidak ada perbaikan signifikan, akhirnya memutuskan kembali ke Soekarno-Hatta pada pukul 15.40 WIB.
Setelah menunggu di bandara, pesawat Batik Air ID 6820 kembali diberangkatkan pada pukul 18.05 WIB dan berhasil mendarat dengan aman di Bandara Silampari pada pukul 19.22 WIB.
Kementerian Perhubungan mengingatkan seluruh operator penerbangan untuk terus menjadikan keselamatan dan keamanan sebagai prioritas utama.
Sementara itu, video pesawat Batik Air yang sempat mendarat miring di Bandara Soetta saat cuaca ekstrem juga beredar luas di media sosial.
Akun Instagram @velljet.vjt membagikan tayangan kondisi pesawat saat roda pendaratan menyentuh landasan dengan posisi miring akibat hujan deras dan angin kencang.
Pengunggah menuliskan bahwa beberapa pesawat lain juga terpaksa holding di udara karena kondisi cuaca tidak memungkinkan untuk pendaratan.
Kondisi cuaca di wilayah penerbangan saat itu disebut sangat berat dengan kombinasi hujan, angin kencang, dan awan pekat yang menyelimuti jalur pendaratan.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok.