Parlemen Iran Dikabarkan Setujui Penutupan Selat Hormuz

 

Repelita Teheran - Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran dikabarkan tengah membahas opsi strategis berupa penutupan Selat Hormuz di tengah meningkatnya tekanan asing.

Rencana ini muncul setelah parlemen Iran memberikan sinyal persetujuan terhadap tindakan tersebut.

Meskipun belum bersifat final, sejumlah anggota parlemen menyatakan bahwa langkah itu akan ditempuh kapan pun dianggap diperlukan.

Komandan senior Garda Revolusi Esmail Kosari menegaskan bahwa keputusan tersebut kini masuk dalam agenda nasional.

Ia menyampaikan bahwa langkah itu bisa diambil jika situasi mendesak, termasuk sebagai respons terhadap ancaman dari luar.

Anggota Presidium Komite Keamanan Nasional Parlemen Iran, Behnam Saeedi, juga mengonfirmasi bahwa opsi penutupan selat sedang dipertimbangkan secara serius.

Ia menyebut bahwa tindakan ini bisa menjadi bagian dari langkah balasan terhadap tekanan internasional yang dinilai semakin intens.

Selat Hormuz merupakan jalur pelayaran yang sangat vital bagi perdagangan energi global.

Setiap harinya, sekitar 20 persen pasokan minyak mentah dunia melewati jalur sempit selebar 33 kilometer tersebut.

Letaknya berada di antara Iran bagian selatan dan kawasan Jazirah Arab, menjadikannya titik strategis yang krusial.

Jika Teheran benar-benar mengambil keputusan untuk menutup Selat Hormuz, dampaknya diperkirakan akan terasa secara global.

Salah satu konsekuensinya adalah lonjakan drastis harga minyak dunia akibat gangguan distribusi.

Langkah tersebut bukan yang pertama kali digaungkan oleh Iran.

Beberapa tahun terakhir, ancaman serupa kerap dilontarkan sebagai bentuk tekanan balik terhadap negara-negara Barat.

Laporan dari kalangan pelayaran menyebut bahwa sejumlah kapal niaga telah mulai menghindari kawasan sekitar selat.

Hal ini terjadi karena meningkatnya kekhawatiran terhadap eskalasi ketegangan di wilayah perairan strategis itu.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga