Mulyono Jangan Bungkam, Publik Pertanyakan Asal Ijazah dari Universitas Pasar Pramuka

Repelita Jakarta - Nama Universitas Pasar Pramuka atau UPP mendadak ramai dibicarakan publik setelah mencuat dugaan bahwa ijazah Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, pernah dicetak ulang di kawasan Pasar Pramuka, Jakarta Pusat.

Pernyataan tersebut pertama kali disampaikan politikus senior PDIP, Beathor Suryadi, yang mengklaim bahwa pencetakan ijazah itu dilakukan tim sukses Jokowi menjelang pencalonannya sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 2012.

Beathor menyebut ada pertemuan antara tim dari Solo dan kader PDIP DKI Jakarta untuk merancang pencetakan tersebut.

Dari Solo hadir David, Anggit, dan Widodo, sementara dari Jakarta ada Denny Iskandar, Indra, dan Yulianto.

“Yang benar-benar tahu asal-usul ijazah itu hanya Denny dan Widodo,” ucap Beathor.

Beathor juga menyebut nama-nama yang pernah melihat langsung ijazah milik Jokowi.

Antara lain Ketua DPRD DKI Jakarta 2014-2024 Prasetyo Edi Marsudi, mantan Ketua KPU DKI Juri Ardiantoro, dan eks anggota DPRD dari Fraksi Gerindra, M Syarif.

“Tidak semua orang bisa mengenali keaslian dokumen, apalagi jika tidak ada niat untuk menyelidikinya,” ujar Beathor.

Peneliti politik dan media, Buni Yani, ikut menanggapi dengan gaya satir.

Ia menyebut Universitas Pasar Pramuka sebagai kampus yang segera menggelar pemilihan rektor.

"Pemilihan rektor UPP segera dilaksanakan karena kampus terbakar 2 Desember 2024," tulis Buni dalam akun Facebook-nya.

Ia juga menyindir kualitas lulusan kampus fiktif itu sebagai yang paling anti mainstream di dunia.

“Mulyono jangan malu dong akui almamaternya,” tambahnya.

Pasar Pramuka sendiri sempat terbakar hebat pada 2 Desember 2024.

Sebanyak 50 kios hangus dilalap api yang diduga berasal dari korsleting listrik.

Material mudah terbakar mempercepat penyebaran api sebelum akhirnya dapat dipadamkan satu jam kemudian dengan bantuan 10 unit damkar. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga