Repelita Jakarta - Di tengah dominasi merek-merek asing seperti Toyota, Honda, dan berbagai pabrikan dari China maupun Korea Selatan, Indonesia sebenarnya memiliki deretan karya otomotif nasional yang patut diapresiasi.
Tak sedikit mobil-mobil buatan anak negeri yang sempat menjadi sorotan karena inovasi hingga semangat kemandirian industrinya.
Berikut deretan mobil nasional yang pernah mencuri perhatian publik dan menjadi simbol mimpi besar otomotif Indonesia.
1, Esemka
Esemka menjadi salah satu nama paling dikenal dalam wacana mobil nasional.
Proyek ini bermula dari prakarsa pendidikan siswa SMK di Solo sejak 2007 dan mendapat dukungan penuh dari Joko Widodo saat masih menjabat Wali Kota.
Pabrik Esemka bahkan diresmikan langsung oleh Jokowi pada 2019.
Kini, Esemka memfokuskan produksinya pada mobil niaga seperti Esemka Bima 1.2 dan Bima 1.3.
Mobil-mobil tersebut dirancang untuk mendukung sektor UMKM.
2. Timor
Nama Timor juga tidak bisa dilepaskan dari sejarah mobil nasional.
Mobil ini populer pada era 90-an di bawah bendera PT Timor Putra Nasional milik Tommy Soeharto.
Model Timor S515 merupakan hasil kerja sama dengan pabrikan Korea Selatan, Kia, dan sebenarnya adalah versi lokal dari Kia Sephia.
Sayangnya, krisis moneter 1997 memupus keberlanjutan proyek ini.
3. Selo
Mobil listrik Selo sempat mencuri perhatian saat diperkenalkan pada 2013.
Dirancang oleh Ricky Nelson, Selo hadir sebagai supercar listrik dengan kecepatan maksimal mencapai 250 km per jam.
Desainnya futuristik, menjadi bukti bahwa Indonesia juga mampu mengembangkan kendaraan berteknologi tinggi.
4. Tucuxi
Masih di jalur mobil listrik, Tucuxi hadir sebagai inovasi karya Danet Suryatama yang diperkenalkan pada 2012.
Mobil ini sempat dipesan oleh Dahlan Iskan dan diklaim mampu menempuh jarak 321 km dalam satu kali pengisian daya.
5. Maleo
Sebelum Esemka mencuat, ada proyek mobil nasional bernama Maleo pada 1996 yang diprakarsai oleh Presiden Ketiga RI, B.J. Habibie.
Sayangnya, proyek tersebut tidak berlanjut karena pemerintah saat itu memilih mengembangkan Timor.
6. Beta 97
Beta 97 adalah nama yang kurang dikenal namun sempat dikembangkan oleh PT Bakrie Motor.
Sayangnya, proyek ini kandas akibat krisis ekonomi sebelum sempat dipasarkan.
7. AMMDes
AMMDes (Alat Mekanis Multiguna Pedesaan) merupakan kendaraan multifungsi yang dirancang untuk kebutuhan sektor pedesaan.
Dengan kapasitas angkut 700 kg, AMMDes menjadi andalan untuk transportasi dan alat kerja masyarakat desa.
Lebih dari 10.000 unitnya telah diekspor ke berbagai negara dalam lima tahun terakhir.
8. Mahesa
Mahesa adalah inovasi dari Sukiyat yang juga dirancang untuk pertanian.
Mobil ini hadir dalam tiga varian, ditenagai mesin diesel 650 cc, dan dijual mulai Rp 50 juta.
9. Tawon
Tawon, mobil mungil buatan PT Super Grasindo Jaya, diperkenalkan pada 2010 dengan harga terjangkau dan efisien bahan bakar.
Mobil ini menyasar konsumen di wilayah pedesaan.
10. Kancil
Kancil (Kendaraan Niaga Cilik Irit Lincah) diproduksi sejak 1999 dengan desain ringkas dan kapasitas empat penumpang.
Cocok untuk mobilitas di kawasan perkotaan yang padat.
11. GEA
GEA (Gulirkan Energi Alternatif) dikembangkan oleh PT INKA bekerja sama dengan BPPT.
Mobil ini adalah hasil riset strategis nasional dan ditujukan sebagai city car dengan harga terjangkau.
12. Si Elang
Terakhir, Si Elang adalah karya mahasiswa Universitas Tidar, Magelang.
Mobil listrik ini menggunakan motor 350 watt dan mampu melaju hingga 40 km per jam.
Langkah kecil yang membuktikan semangat generasi muda untuk berkontribusi di bidang otomotif.
Keberadaan mobil-mobil nasional tersebut menjadi bukti bahwa industri otomotif lokal memiliki potensi besar, asalkan diberi dukungan dan kepercayaan penuh. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok