Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Laporan Bocor Ungkap Serangan AS-Israel Gagal Lumpuhkan Nuklir Iran

 

Repelita Washington - Sebuah dokumen intelijen militer Amerika Serikat yang bocor ke publik menimbulkan kehebohan internasional.

Dalam laporan tersebut diungkap bahwa operasi udara gabungan AS dan Israel terhadap fasilitas nuklir Iran ternyata tidak berhasil melenyapkan seluruh infrastruktur program tersebut.

Sebelumnya, Presiden Donald Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengklaim bahwa serangan mereka telah mematikan kemampuan nuklir Iran secara permanen.

Namun penilaian baru menyatakan bahwa dampak serangan tersebut hanya bersifat sementara.

Program nuklir Iran disebut hanya mengalami gangguan singkat dalam hitungan bulan.

Dua sumber yang mengetahui isi laporan awal dari Badan Intelijen Pertahanan AS menyebutkan bahwa meskipun beberapa fasilitas seperti Fordow, Natanz, dan Isfahan mengalami kerusakan, komponen utama program nuklir Iran tetap terlindungi.

Uranium yang telah diperkaya diketahui sudah dipindahkan sebelum serangan terjadi.

Bahkan banyak mesin sentrifugal Iran dilaporkan masih dapat difungsikan kembali.

Pernyataan resmi Trump yang menyebutkan bahwa Iran tak lagi punya kemampuan membangun senjata nuklir kini dipertanyakan banyak pihak.

Gedung Putih menyebut laporan bocor itu tidak akurat dan dianggap sebagai manuver politik untuk menjatuhkan Presiden serta aparat militer yang terlibat dalam misi tersebut.

Karoline Leavitt, juru bicara resmi Gedung Putih, menyampaikan bahwa laporan tersebut tidak mencerminkan situasi sebenarnya.

Ia menilai isi dokumen itu memperkeruh persepsi publik terhadap pemerintahan Trump.

Meski begitu, CIA dan Kantor Direktur Intelijen Nasional enggan berkomentar, yang justru menambah keyakinan bahwa laporan tersebut mungkin sahih.

Ketegangan ini dimulai pada 13 Juni, saat Israel meluncurkan serangan udara ke lokasi-lokasi strategis di Iran.

Beberapa hari kemudian, tepatnya pada 22 Juni, AS melanjutkan dengan serangan udara intensif.

Padahal, berdasarkan informasi intelijen internal Gedung Putih, Iran belum secara aktif mengembangkan senjata nuklir.

Serangan selama hampir dua pekan tersebut menyebabkan korban jiwa mencapai 974 orang di pihak Iran, menurut data dari sebuah LSM berbasis di Washington.

Di pihak Israel, korban tewas dilaporkan mencapai 28 orang.

Presiden Trump mengumumkan gencatan senjata mulai berlaku Selasa, tanpa menjelaskan rincian kesepakatan kedua belah pihak.

Para pengamat menilai operasi militer tidak cukup untuk menghentikan program nuklir Iran secara menyeluruh.

Jeffrey Lewis, pakar nonproliferasi dari Middlebury Institute, menegaskan bahwa membombardir fasilitas nuklir tidak menjamin kehancuran total program tersebut.

“Saya rasa Anda tidak bisa menghancurkan program nuklir hanya dengan bom,” ujarnya.

Brian Katulis dari Middle East Institute menyebut serangan itu mungkin meningkatkan citra politik Trump, namun tidak menjawab pertanyaan jangka panjang.

“Setelah euforia usai, orang akan mulai bertanya, apakah kita benar-benar dalam posisi yang lebih baik sekarang?” katanya.

Di dalam negeri AS, kritik juga muncul dari kalangan Senat.

Senator Rand Paul mempertanyakan dampak jangka panjang dari langkah militer yang diambil Presiden.

“Apakah ini menghentikan mereka dari memiliki senjata nuklir, atau malah mendorong mereka ke arah itu?” katanya dalam sebuah wawancara.

Ia menyebut ketidakjelasan hasil menjadi titik lemah dari strategi tersebut.

Pemerintah Iran sejauh ini belum memberikan laporan resmi tentang dampak serangan tersebut.

Namun sejumlah pernyataan dari pejabat tinggi Iran menyiratkan bahwa fasilitas utama mereka tetap beroperasi.

Sementara itu, perwakilan sementara AS untuk PBB, Dorothy Shea, menyatakan bahwa tujuan terbatas dari serangan udara sudah tercapai.

Ia menyebut bahwa operasi tersebut sah secara hukum internasional dan dilakukan demi melindungi keamanan kawasan.

Menurutnya, serangan itu bertujuan mengurangi potensi ancaman terhadap Israel dan negara-negara di Timur Tengah.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved