Repelita Jakarta - Kisruh mengenai dugaan ijazah Presiden ke-7 Indonesia, Joko Widodo, kembali menjadi perhatian publik setelah muncul klaim keterlibatan tiga sosok asal Solo dalam proses pencetakan ulang dokumen tersebut.
Isu ini mencuat dari pernyataan politikus senior PDIP, Beathor Suryadi, yang menyebutkan bahwa ijazah Jokowi dicetak ulang di Pasar Pramuka, Jakarta Pusat, pada tahun 2012.
Pencetakan ulang itu disebut dilakukan menjelang pencalonan Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Menurut Beathor, proses tersebut melibatkan tiga nama penting dari Solo, yaitu David, Anggit, dan Widodo.
Pernyataan itu kemudian dibacakan oleh pakar hukum tata negara Refly Harun dalam kanal YouTube miliknya.
Refly mengutip pengakuan Beathor bahwa Andi Widjajanto sempat melihat dokumen cetakan ulang tersebut saat persiapan Pilpres 2014.
“Menurut Beathor, saat persiapan pencalonan Jokowi pada Pilpres 2014, Andi Widjajanto menjadi salah satu pihak yang sempat melihat dokumen tersebut,” kata Refly.
Beathor menyatakan Andi tidak menyadari bahwa dokumen yang ia lihat adalah hasil cetakan dari 2012.
Lebih lanjut, Beathor menyebut dokumen itu dibuat oleh tim inti dari Solo di kawasan Pasar Pramuka.
Andi Widjajanto yang saat itu menjabat Sekretaris Tim Kampanye Jokowi langsung membantah keterlibatannya dalam pencetakan ulang ijazah.
"Yang pasti saya tidak pernah berinteraksi dengan Pak Beathor, terkait apapun, terkait ijazah Jokowi," ujar Andi.
Andi mengaku hanya bertugas mengurus administrasi pendaftaran ke KPU dan sempat melihat ijazah Jokowi, namun tidak memiliki alasan untuk meragukannya.
“Saya melihat ijazahnya. Saya cenderung gak ingat ya, di 2014 itu tidak ada di kepala saya pertanyaan tentang keaslian ijazah,” tuturnya.
Menurutnya, sebagai sosok yang pernah menjadi wali kota dan gubernur, tidak masuk akal untuk meragukan dokumen Jokowi.
Meski begitu, Andi mengakui bahwa ia mengenal baik David, Anggit, dan Widodo.
“Kenal, kenal baik,” katanya.
Pernyataan ini memicu tanggapan dari ahli digital forensik Rismon Sianipar.
Rismon yang sebelumnya turut dilaporkan Presiden Jokowi atas tuduhan penyebaran informasi palsu, menilai pernyataan Andi justru menguatkan dugaan yang telah beredar.
"Yang kita tanyakan Pak Andi, real ya. Artinya begini, bahwa tim dari pencalonan gubernur dan capres dari Pak Widodo, Pak David dan Pak Anggit," kata Rismon.
Ia menyebut ketiga nama itu adalah orang-orang yang menyerahkan dokumen ke Andi saat masa pencalonan.
“Jadi orangnya real ketiga itu, David, Anggit dan Widodo. Mudah-mudahan kita bisa ketemu salah satu atau ketiganya,” ujarnya. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok