Repelita Jakarta - Polemik seputar ijazah Presiden ke-7 Indonesia kembali memanas usai munculnya dugaan keterkaitan dengan kawasan Pasar Pramuka.
Mantan relawan Ganjar Pranowo, Palti Hutabarat, turut bersuara dan mendesak agar dokumen ijazah Jokowi segera dibuka ke publik.
"Semakin lama isu Ijazah Jokowi ini bukannya semakin menunjukkan Keasliannya," kata Palti dalam pernyataannya.
Ia menilai justru makin banyak muncul fakta baru yang memperkuat dugaan ketidakaslian dokumen tersebut.
"Malah semakin bermunculan fakta-fakta lain yang semakin meyakinkan publik ketidakaslian Ijazah Jokowi," tambahnya.
Palti pun memberikan saran yang lugas agar polemik ini segera diakhiri.
"Saran sih tunjukkan saja Ijazahnya biar ga berkepanjangan."
Isu ini semakin meluas setelah kawasan Pasar Pramuka disebut sebagai lokasi yang identik dengan praktik pemalsuan dokumen akademik.
Kawasan itu sejak era 70-an dikenal sebagai tempat jasa pengetikan skripsi, penjilidan, hingga percetakan dokumen pendidikan.
Dari sinilah muncul istilah UPP atau Universitas Pasar Pramuka, yang bukan lembaga resmi, melainkan sindiran terhadap praktik ilegal yang disebut-sebut terjadi di sana.
Publik pun mempertanyakan kejelasan asal-usul ijazah Jokowi setelah pernyataan sejumlah tokoh dan mantan pejabat yang belum memberikan klarifikasi tegas atas dugaan tersebut.
Palti menilai transparansi adalah kunci untuk menghentikan spekulasi yang terus bergulir.
Ia menegaskan bahwa keterbukaan justru akan memperjelas posisi Presiden dalam polemik ini.
Hingga kini, desakan publik terhadap kejelasan dokumen ijazah itu masih terus berdatangan dari berbagai kalangan. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok
