Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Israel Serang Lebanon, Gedung Sipil Hancur dan Warga Tewas, Hizbullah Bersumpah Tak Mundur

Israel Gempur Lebanon, Satu Tewas

Repelita Beirut - Militer Israel kembali meluncurkan serangan udara besar ke wilayah Lebanon selatan dengan target fasilitas bawah tanah milik Hizbullah.

Serangan tersebut berlangsung pada Jumat, 27 Juni 2025, dan diarahkan ke kawasan pegunungan yang dianggap menjadi pusat aktivitas kelompok bersenjata tersebut.

Tidak lama setelah serangan pertama, sebuah gedung apartemen di kota Nabatieh ikut hancur terkena ledakan.

Seorang wanita tewas dan sebelas orang lainnya mengalami luka-luka.

Lantai atas gedung itu dilaporkan runtuh akibat serangan yang diduga berasal dari drone.

Wanita yang menjadi korban disebut baru saja kembali dari Jerman ke Lebanon untuk menjenguk keluarganya.

Namun hingga kini belum dipastikan apakah ia merupakan warga negara Jerman atau hanya berdomisili di sana.

Militer Israel membantah telah menyerang bangunan sipil.

Dalam pernyataannya, mereka menuding roket milik Hizbullah yang menyebabkan kehancuran setelah terkena serangan udara.

Israel juga menyalahkan Hizbullah karena menyimpan senjata di kawasan permukiman padat penduduk.

Sejak gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah yang dimediasi Amerika Serikat pada November lalu, serangan udara ke Lebanon selatan terjadi hampir setiap hari.

Namun serangan kali ini disebut sebagai yang terbesar dalam beberapa bulan terakhir.

“Kami tidak akan mundur, meski kalian terus membombardir kami dengan jet dan drone,” ujar Hassan Ghandour, seorang ulama Syiah di Nabatieh.

Pemerintah Lebanon langsung bereaksi keras terhadap serangan tersebut.

Presiden dan Perdana Menteri menyebut aksi Israel sebagai pelanggaran serius terhadap perjanjian gencatan senjata.

Militer Israel mengklaim serangan itu ditujukan ke titik-titik strategis yang digunakan Hizbullah untuk merancang serangan dan membangun pertahanan bawah tanah.

Mereka juga menyatakan berhasil menghentikan seluruh aktivitas konstruksi proyek bawah tanah milik kelompok itu.

Israel menuduh Hizbullah tengah mencoba membangun kembali infrastruktur militernya dan menganggapnya sebagai ancaman langsung.

Dalam konflik sebelumnya, lebih dari 4.000 warga Lebanon kehilangan nyawa dan kerugian ekonomi diperkirakan mencapai 11 miliar dolar AS.

Di pihak Israel, korban jiwa mencapai 127 orang, termasuk 80 tentara. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok.

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved