Repelita Mataram - Aksi penyelamatan jenazah pendaki asal Brasil, Juliana Marins, di jurang Gunung Rinjani membawa nama Abdul Haris Agam menjadi sorotan dunia.
Pria yang akrab disapa Agam itu dijuluki “Pahlawan Rinjani” oleh netizen Brasil usai video evakuasi yang melibatkan dirinya viral di media sosial.
Donasi pun mengalir deras dari warga Brasil dan mencapai angka lebih dari Rp1,3 miliar.
Agam menegaskan bahwa dana tersebut akan digunakan untuk kepentingan keselamatan pendakian dan program reboisasi di Rinjani.
Ia menyatakan akan membelikan perlengkapan tambahan bagi tim penyelamat dan menjalankan penanaman pohon di jalur pendakian.
Agam juga berencana membagi donasi kepada rekan-rekannya sesama relawan yang turut dalam proses evakuasi.
Nama Agam dikenal publik melalui akun Instagram @agam_rinjani.
Ia aktif sebagai relawan penyelamat di wilayah Rinjani dan turut terlibat langsung dalam proses pencarian Juliana sejak 21 Juni 2025.
Dalam unggahannya, Agam menyebut dirinya bermalam di tepi jurang 590 meter bersama jenazah Juliana.
Ia menolak donasi di awal, namun bersedia menerimanya demi misi kemanusiaan.
Donasi dikumpulkan melalui situs voaa.me/agam yang populer di Brasil.
Target awalnya sebesar 350 ribu real Brasil kini telah terlampaui dengan total lebih dari 451 ribu real atau sekitar Rp1,3 miliar.
Gerakan ini dipicu oleh siaran langsung proses evakuasi yang menyentuh publik Brasil.
Beberapa unggahan bahkan menyertakan nomor rekening dan SWIFT code atas nama Agam.
Namun, gelombang pujian ini juga memicu reaksi dari Tim SAR yang merasa kontribusi mereka terabaikan.
Rio Pratama, salah satu anggota tim penyelamat, menyatakan lewat akun Instagram-nya bahwa proses evakuasi tidak dilakukan sendirian oleh Agam.
Ia menyebut ada 22 anggota lainnya yang turut menarik tali dan mengoper peralatan selama proses evakuasi.
Rio juga mengunggah video yang menunjukkan kerja sama tim dalam operasi tersebut.
Ia menyayangkan framing “pahlawan tunggal” dan menyebut bahwa sebagian besar anggota SAR tidak mengetahui penggalangan donasi yang dilakukan atas nama Agam (*).
Editor: 91224 R-ID Elok.