![]()
Repelita Jakarta - Desakan agar pelatih Timnas Indonesia Patrick Kluivert dipecat jika gagal membawa tim ke Piala Dunia 2026 terus bergema, salah satunya datang dari anggota DPR RI Andre Rosiade.
Politikus itu meminta Ketua Umum PSSI Erick Thohir untuk bertindak tegas bila target lolos ke turnamen empat tahunan tersebut tak tercapai.
Andre menyoroti keputusan Erick yang sebelumnya mencopot Shin Tae-yong dengan alasan strategi dan dinamika tim, sehingga menurutnya perlakuan yang sama harus diterapkan kepada Kluivert.
"Kalau gagal di putaran keempat, menurut saya Kluivert dan kawan-kawan harus dipecat. Itu konsekuensinya. Pak Erick memecat Shin Tae-yong demi prestasi lebih baik, maka hasilnya harus terbukti," ujar Andre.
Ia juga mengkritik keberadaan tim kepelatihan yang dinilai terlalu besar dan didominasi staf asing.
Andre menyebut ada 14 orang yang diboyong dari Belanda dan seluruhnya mendapat fasilitas premium.
"Kalau dukungan sebesar itu tidak menghasilkan prestasi, ya pecat. Anda tidak bisa memberikan standar berbeda hanya karena nama besar," katanya.
Namun jika PSSI menuruti desakan untuk memutus kontrak Kluivert, konsekuensinya tidak murah.
Pelatih asal Belanda tersebut dikontrak untuk dua tahun hingga 2027 dengan opsi perpanjangan.
Apabila pemutusan kontrak dilakukan sepihak, federasi harus membayar kompensasi penuh seperti yang terjadi sebelumnya pada kasus Shin Tae-yong.
Situasi ini menempatkan PSSI dalam posisi dilematis antara tekanan publik dan tanggung jawab anggaran.
Langkah Erick Thohir dalam waktu dekat akan menjadi sorotan, apakah memprioritaskan hasil atau kalkulasi finansial. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok.

