Repelita Beijing - Mantan diplomat senior Tiongkok, Dr Victor Gao, memperingatkan agar Amerika Serikat tidak terlibat dalam konflik bersenjata antara Israel dan Iran.
Dalam wawancara yang disiarkan oleh televisi Al Arabiya, Gao menyebut bahwa jika AS memilih berpihak kepada Israel, maka negara-negara besar lainnya kemungkinan besar akan memutuskan untuk mendukung Iran.
Ia menilai bahwa serangan Israel ke wilayah Iran merupakan bentuk agresi terbuka yang bisa memicu eskalasi global.
“Kalau Amerika ingin bergabung dengan Israel menjadi agresor melawan Iran, sejarah akhirnya memiliki keputusannya sendiri. Jika negara lain ingin bergabung dalam pertempuran berpihak ke Israel, saya mendesak mereka agar berhenti sekarang juga,” ucapnya.
Gao menegaskan bahwa setiap negara memiliki hak hukum internasional untuk mempertahankan diri jika diserang.
Ia juga mengecam tindakan militer Israel yang menargetkan fasilitas nuklir di wilayah Iran.
Menurutnya, hal itu merupakan pelanggaran serius terhadap tatanan perdamaian global.
“China benar-benar menyesalkan serangan militer Israel terhadap fasilitas nuklir di dalam Iran dan menganggapnya sebagai pelanggaran yang sangat serius terhadap perdamaian dan keamanan dunia,” tegasnya.
Gao menolak anggapan bahwa tindakan Israel merupakan upaya bela diri secara preemptif.
Ia menyebut klaim itu sebagai bentuk kemunafikan tingkat tinggi, mengingat Israel sendiri memiliki senjata nuklir yang dikembangkan secara diam-diam.
“Sangatlah munafik bagi negara seperti Israel, yang melanggar konvensi internasional dalam kepemilikan senjata nuklir, untuk menuduh negara lain mencoba memiliki senjata nuklir,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa Iran adalah negara berdaulat yang berhak mempertahankan integritas wilayahnya dari agresi luar.
“Apa pun yang dilakukan Iran dapat dibenarkan, karena mereka mempertahankan kedaulatan dan integritas wilayah mereka sendiri,” katanya.
“Mereka melawan para agresor.”
Dalam kesempatan itu, Gao juga mengecam ancaman terbuka dari mantan Presiden AS Donald Trump yang pernah menyatakan mengetahui posisi Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatullah Ali Khamenei.
"Menurut saya pembunuhan kepala negara atau kepala pemerintahan bukan hal tepat di dunia hari ini. Pembunuhan bisa menjadi bumerang dan akan menghantuimu," pungkasnya. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok