Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Cerita SBY Jarang Bikin Unggahan Medsos: Enggak Bagus, Presiden Kita Hanya Satu

 Presiden Prabowo Subianto ditemani oleh Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono dalam peresmian Kampus Bhineka Tunggal Ika Unhan di Citeureup, Bogor, Jawa Barat, Rabu (11/6/2025).

Repelita Jakarta - Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono mengungkap alasannya jarang membuat unggahan di media sosial, termasuk platform X.

Menurutnya, terlalu banyak bicara di ruang publik tidak baik karena dalam satu negara hanya ada satu kepala negara.

Pernyataan itu ia sampaikan saat menjadi tamu dalam siaran YouTube Gita Wirjawan yang ditayangkan Kamis.

SBY menjelaskan bahwa dirinya pernah menulis unggahan soal langkah Indonesia dalam merespons kebijakan tarif tinggi yang diberlakukan Presiden AS Donald Trump.

“Dan saya kemarin mengeluarkan tweet, saya nih jarang sekali mengeluarkan tweet, nanti kalau terlalu banyak bicara enggak bagus, presiden kita hanya satu, mataharinya hanya satu, yang lain paling tinggi ya bulan lah,” ujarnya.

Ia menilai pernyataannya soal negosiasi tarif dengan Amerika Serikat sudah tepat.

Namun, ia mengaku tidak bisa memastikan efektivitas negosiasi tersebut, terutama bila keputusan penuh ada di tangan Trump.

“Saya tidak tahu seberapa efektif, kalau everything berada di tangan Donald Trump, even menteri-menterinya pun bagaimana bisa memberikan konsesi,” lanjutnya.

SBY meminta para menteri yang terlibat, termasuk Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, menjelaskan kepada publik soal hasil dari proses negosiasi.

“Supaya kita tidak meraba-raba menerka-nerka gimana sebetulnya berhasil tidak, atau seperti apa yang akan terjadi,” kata dia.

Di sisi lain, ia mendukung langkah Presiden Prabowo yang berdiskusi dengan pemimpin ASEAN untuk merespons kebijakan tarif tersebut.

Ia menilai kebersamaan negara-negara ASEAN sangat penting agar tidak terjadi efek domino yang merugikan kawasan.

“Jadi patut kalau ada kebersamaan ASEAN paling tidak bagaimana bagusnya, jangan sampai antara negara ASEAN ikut-ikutan mengenakan tarif, itu lebih runyam lagi, sudah jatuh tertimpa tangga,” ucapnya.

Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump mengumumkan penerapan tarif 32 persen terhadap seluruh produk impor dari Indonesia per 2 April 2025.

Sebagai tanggapan, Presiden Prabowo melakukan telewicara dengan pemimpin Malaysia, Brunei, Filipina, dan Singapura.

Ia juga mengutus Menko Perekonomian Airlangga Hartarto ke Washington DC untuk melakukan negosiasi langsung dengan pihak AS.

“Kita terus hubungan, negosiasi. Saya akan kirim Pak Airlangga ke Washington. Kita sudah punya kontak dengan tokoh-tokoh di Washington. Kita akan diskusi. Kita akan negosiasi,” ujar Prabowo. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved