Repelita Jakarta - Pegiat media sosial Chusnul Chotimah melontarkan kritik tajam terhadap Presiden Prabowo Subianto.
Melalui unggahan di akun pribadinya di media sosial X, Chusnul menyindir gaya komunikasi Presiden yang menurutnya masih seperti saat masa kampanye.
Ia menyebut bahwa banyak pernyataan Presiden Prabowo hanya sebatas ucapan tanpa pembuktian nyata.
“Gayanya masih seperti kampanye dan seperti biasa cuma omon-omon,” tulis Chusnul, Jumat.
Chusnul juga menyoroti penggunaan gaya bahasa Presiden yang menurutnya tidak menunjukkan sikap tegas terhadap pemberantasan korupsi.
Ia bahkan menyampaikan bahwa hingga saat ini belum terlihat bukti nyata bahwa para pelaku korupsi merasa gentar terhadap kepemimpinan Presiden Prabowo.
“Gue, gue, saya, saya, aduhhh pak, bapak sdh jadi presiden tapi ga ada buktinya koruptor takut, malah mereka senang punya presiden ga tegas seperti bapak. @prabowo Selamat Hari Buruh,” sambungnya.
Pernyataan tersebut merespons pidato Presiden Prabowo dalam peringatan Hari Buruh yang digelar 1 Mei 2025 lalu.
Dalam pidatonya, Presiden Prabowo menyatakan komitmennya untuk memberantas praktik korupsi di tubuh pemerintahan.
Ia juga menyampaikan bahwa dirinya telah memahami berbagai siasat para koruptor dan mengklaim bahwa mereka kini merasa takut dengan keberadaannya sebagai kepala negara.
“Saya sudah sampaikan, hai kalian-kalian yang di dalam lembaga pemerintah. Kalian digaji rakyat, saya katakan hentikan korupsimu! Kalian mencuri uang rakyat, hentikan! Dan saya minta dihentikan secepat-cepatnya.”
“Saudara-saudara sekalian, saya sudah lama jadi orang Indonesia. Betul? Mungkin lebih lama dari kalian-kalian ini semua ya. Gue udah lama jadi orang Indonesia. Gue udah ngerti tipu-tipu mereka itu semua.”
“Saudara-saudara, kenapa mereka takut aku jadi presiden? Karena aku tahu tipu-tipu mereka, gue tahu semua itu. Gue lahir di Betawi, besar di Betawi, Gue ngerti mana aset yang milik rakyat, gue ngerti semua itu. Dan gue akan tarik kembali jadi milik rakyat, saudara sekalian.”
“Saya sudah tanya ke hakim-hakim agung, Undang-Undang Dasar kita kuat. Dasar Undang-Undang kita kuat. Bumi dan air dan semua kekayaan yang dikandung di dalamnya dikuasai oleh negara. Sumber-sumber produksi yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai negara dan digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Itu perintah UUD 1945.”(*)
Editor: 91224 R-ID Elok