Repelita Jakarta - Nama Christina Ginting tiba-tiba mencuat dan menjadi sorotan publik di dalam negeri maupun di luar negeri setelah video dirinya beredar luas di media sosial.
Dalam tayangan tersebut, warga negara Indonesia ini terekam menyampaikan pernyataan yang dinilai menyudutkan umat Islam saat menghadiri sebuah aksi di kota Munich, Jerman.
Christina terlihat mengenakan pakaian berwarna hitam dari ujung kepala hingga kaki.
Ia berbicara di hadapan seorang pewawancara pria, dan memperkenalkan dirinya sebagai orang Indonesia.
Namun yang mengundang perhatian bukan hanya soal identitasnya, tetapi juga isi dari pernyataannya.
Dengan ekspresi serius, Christina mengungkapkan bahwa selama tinggal di Indonesia, ia merasa bahwa umat Muslim tidak mencintai kedamaian.
Ia bahkan menyebut bahwa di dalam kitab suci umat Islam terdapat ajaran untuk membunuh orang yang berbeda keyakinan.
"Saya berasal dari negara Muslim, saya berasal dari Indonesia."
"Saya di sana, saya tahu apa itu Muslim."
"Mereka selalu mengatakan Muslim itu damai."
"Muslim tidak pernah damai."
"Tidak ada Muslim sejati."
"Dia harus membunuhnya kecuali Muslim, mereka menginginkannya di Al-Qur’an," ucap Christina dalam video tersebut yang tersebar di platform X.
Pernyataan itu langsung menimbulkan gelombang reaksi keras dari berbagai kalangan.
Banyak netizen mengecam ucapannya karena dianggap dapat memprovokasi dan memicu kebencian antarumat beragama.
Setelah cuplikan video tersebut viral, publik mulai menelusuri identitas asli Christina.
Ia diketahui bernama lengkap Christa Iriani Ginting.
Christina berasal dari Kelurahan Tanjungsari, Kecamatan Medan Selayang, Kota Medan, Sumatera Utara.
Kini ia berdomisili di Jerman.
Tak hanya identitasnya, data pribadi seperti tanggal lahir hingga alamat tempat tinggal juga ikut tersebar luas di dunia maya.
Hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari pihak Christina Ginting terkait kontroversi tersebut.
Meski demikian, pernyataannya telah menimbulkan perbincangan hangat, termasuk di kalangan diaspora Indonesia di mancanegara.
Editor: 91224 R-ID Elok