Repelita Jakarta – Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta tengah menghadapi sorotan publik setelah menjalin kerja sama dengan perusahaan yang diduga memiliki afiliasi dengan Israel.
Kerja sama ini menuai kritik tajam dari berbagai kalangan, mengingat sikap tegas PBNU yang melarang hubungan dengan lembaga terafiliasi Israel.
Sebelumnya, PBNU telah mengeluarkan surat edaran yang menegaskan larangan kerja sama dengan lembaga seperti Institut Leimena, Institute for Global Engagement (IGE), dan American Jewish Committee (AJC).
Larangan ini berlaku untuk semua tingkatan struktural NU, termasuk pengurus wilayah dan cabang.
Namun, PWNU DKI Jakarta tampaknya melanggar kebijakan tersebut dengan menjalin hubungan dengan perusahaan yang diduga terafiliasi dengan Israel.
Hal ini memicu reaksi keras dari berbagai pihak, termasuk anggota NU dan masyarakat umum.
Beberapa pihak menilai langkah PWNU DKI Jakarta sebagai bentuk pengkhianatan terhadap prinsip dasar NU yang menentang penjajahan dan mendukung kemerdekaan Palestina.
Selain itu, tindakan ini juga dianggap mencoreng citra NU sebagai organisasi yang selama ini dikenal konsisten dalam perjuangan kemerdekaan dan keadilan.
Pihak PBNU sendiri belum memberikan pernyataan resmi terkait hal ini.
Namun, mengingat kebijakan yang telah ditetapkan sebelumnya, kemungkinan besar PBNU akan mengambil langkah tegas terhadap PWNU DKI Jakarta.
Langkah ini diharapkan dapat menjadi pelajaran bagi pengurus NU di tingkat daerah untuk selalu menjaga komitmen terhadap prinsip dan kebijakan organisasi.
Ke depan, diharapkan tidak ada lagi pelanggaran serupa yang dapat merusak integritas dan kredibilitas NU sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia.
Editor: 91224 R-ID Elok