Repelita Jakarta – Ketegangan antara India dan Pakistan kembali memuncak setelah India melancarkan serangan udara ke wilayah Pakistan dan Azad Kashmir pada 7 Mei 2025.
Serangan ini, yang diberi nama Operasi Sindoor, merupakan balasan terhadap serangan teroris di Pahalgam, Kashmir, yang menewaskan 26 orang, termasuk 25 wisatawan Hindu dan seorang warga Muslim.
India mengklaim bahwa serangan tersebut ditujukan untuk menghancurkan infrastruktur teroris, namun Pakistan menilai tindakan tersebut sebagai pelanggaran kedaulatan dan serangan terhadap warga sipil.
Sebagai tanggapan, Pakistan mengklaim telah menembak jatuh lima jet tempur India, termasuk tiga Rafale dan dua Sukhoi Su-30MKI.
Namun, klaim tersebut dibantah oleh India dan sejumlah sumber internasional.
Pemerintah India melalui PIB Fact Check menegaskan bahwa gambar yang beredar terkait jet Rafale yang jatuh adalah gambar dari insiden tahun 2021, bukan peristiwa yang baru terjadi.
Selain itu, gambar-gambar tersebut tidak dapat membuktikan dengan jelas bahwa jet-jet tersebut benar-benar ditembak jatuh oleh Pakistan.
Sumber internasional pun meragukan klaim tersebut.
Laporan dari The Aviationist menyatakan bahwa gambar-gambar yang beredar menunjukkan puing-puing jet Rafale yang sebenarnya berasal dari insiden yang terjadi sebelumnya, bukan insiden terbaru.
Laporan dari Aerotime Aero juga menunjukkan bahwa klaim Pakistan tentang menembak jatuh lima jet tempur India tidak didukung oleh bukti yang kuat.
Di sisi lain, India mengonfirmasi bahwa salah satu jet Rafale miliknya jatuh dalam pertempuran udara dengan jet tempur J-10C milik Pakistan.
Ini menandai kehilangan pertama India terhadap jet Rafale dalam konflik ini.
Namun, India tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai insiden tersebut.
Kedua negara terus saling menuduh dan membantah klaim masing-masing, sementara masyarakat internasional terus mendesak agar kedua pihak segera menurunkan ketegangan dan membuka dialog untuk mencegah eskalasi lebih lanjut.
Situasi ini menggambarkan betapa rumitnya dinamika militer dan diplomatik antara India dan Pakistan, serta menekankan pentingnya verifikasi informasi di tengah perkembangan teknologi digital yang pesat.
Editor: 91224 R-ID Elok

