Kapolri Diminta Hentikan Pemeriksaan Aduan Jokowi hingga Keaslian Ijazah Terbukti

Repelita Jakarta – Koordinator Pergerakan Advokat Nusantara, Petrus Selestinus, meminta Kapolri untuk segera menghentikan pemeriksaan terhadap laporan yang diajukan oleh Presiden Joko Widodo terkait dugaan pencemaran nama baik oleh lima individu.

Menurut Petrus, proses hukum tersebut sebaiknya ditunda hingga ada kejelasan mengenai keaslian ijazah S1 Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) milik Jokowi.

Petrus berpendapat bahwa polemik mengenai ijazah Jokowi perlu diselesaikan terlebih dahulu. Ia menekankan bahwa sebelum melanjutkan pemeriksaan laporan pencemaran nama baik, terlebih dahulu harus dibuktikan apakah ijazah tersebut asli atau palsu.

Petrus mengungkapkan bahwa persoalan ijazah ini sudah berlangsung lama tanpa adanya klarifikasi yang memadai. Oleh karena itu, ia menilai pentingnya verifikasi terhadap keabsahan ijazah tersebut sebelum melangkah lebih jauh dalam proses hukum.

"Harus dibuktikan terlebih dahulu apakah ijazah Jokowi dimaksud asli atau palsu," ujar Petrus.

Petrus juga menilai bahwa laporan yang diajukan oleh Tim Pembela Ulama dan Aktivis terkait dugaan ijazah palsu Jokowi memiliki dampak besar bagi publik. Jika kasus ini dibiarkan tanpa penyelesaian yang jelas, hal ini dapat merugikan marwah lembaga pendidikan dan institusi kepresidenan.

"Selain itu, ini juga menyangkut marwah pendidikan tinggi, intelektual, dan lembaga kepresidenan," tambahnya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi melaporkan lima individu ke Polda Metro Jaya terkait dugaan pencemaran nama baik yang berkaitan dengan tudingan ijazah palsu. Jokowi berharap agar proses hukum dapat berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Kasus ini semakin menarik perhatian masyarakat karena melibatkan pejabat tinggi negara dan lembaga pendidikan ternama di Indonesia. Penyelesaian kasus ini diharapkan bisa memberikan kejelasan bagi semua pihak yang terlibat.

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga