Pemerintah Provinsi Jawa Barat secara resmi mengeluarkan peringatan keras melalui konferensi pers pagi tadi.
Gubernur Ridwan Kamil secara tegas menyatakan akan mengambil tindakan hukum terhadap pihak-pihak yang melanggar.
"Tidak ada toleransi untuk aksi-aksi anarkis yang mengganggu ketertiban umum," tegas gubernur.
Ancaman penangkapan kini mengincar setidaknya tujuh anggota inti GRIB Jaya yang aktif.
Mereka dituding sebagai dalang dari aksi sweeping dan pemblokiran jalan tol Cipularang minggu lalu.
Dedi Mulyadi sebagai salah satu pihak yang berseteru menuntut penindakan tegas.
"Sudah 15 kali kami melapor, tapi aksi mereka justru semakin brutal," ucapnya gemas.
Di markas GRIB Jaya, ratusan massa berkumpul sejak subuh sebagai bentuk perlawanan.
"Kami siap berhadapan dengan siapa pun yang ingin membubarkan kami," teriak salah satu koordinator.
Kapolda Jawa Barat telah memerintahkan penguatan aparat di titik-titik rawan.
"Ada 1.200 personel siaga untuk mengantisipasi eskalasi," jelas kepala humas kepolisian.
Pakar konflik UI memprediksi situasi ini bisa memanas hingga level nasional.
"Perlu mediasi pihak ketiga yang netral untuk mencegah kerusuhan lebih besar," sarannya.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok