Repelita Jakarta – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan komitmen penuh untuk memberantas premanisme dan terorisme di Indonesia tanpa pengecualian.
Pernyataan itu disampaikan saat Rapat Kerja Teknis Baharkam dan Korbrimob Polri yang berlangsung di Gedung Auditorium PTIK, Jakarta Selatan, Kamis (15/5/2025).
Listyo Sigit menekankan bahwa Polri tidak akan segan menindak pelaku kejahatan yang mengganggu ketertiban masyarakat.
Ia menegaskan bahwa siapapun yang meresahkan warga akan diberikan tindakan tegas.
Polri telah memulai Operasi Penyakit Masyarakat (Pekat) sejak awal Mei 2025 secara serentak di seluruh wilayah Indonesia.
Operasi ini fokus pada pemberantasan premanisme, judi online, narkoba, dan terorisme yang menjadi sumber keresahan masyarakat.
Jenderal Listyo mengungkapkan bahwa pemberantasan kejahatan tersebut penting untuk menjaga iklim kondusif bagi pertumbuhan ekonomi dan investasi.
Gangguan keamanan seperti aksi preman, debt collector ilegal, dan penyelundupan dapat menghambat stabilitas nasional.
Polri melakukan operasi di berbagai daerah untuk menindak kelompok preman.
Di Jakarta Pusat, sebanyak 28 preman yang menyamar sebagai anggota ormas berhasil diamankan.
Sembilan dari mereka kini berstatus tersangka karena terbukti melakukan pemerasan dan pemaksaan.
Di Bandung Barat, aksi pemerasan yang terekam kamera CCTV terhadap karyawan toko mengakibatkan penangkapan tiga pelaku tanpa perlawanan.
Polres Cimahi juga menggelar razia yang mengamankan 114 preman di beberapa titik.
Di Kebumen, petugas gabungan dari Polres, Kodim, dan Satpol PP mengamankan lima orang yang diduga terlibat aksi premanisme, mengamen, dan menjadi juru parkir liar.
Dalam patroli tersebut, petugas juga menemukan sejumlah obat yang diduga disalahgunakan.
Kapolri menegaskan bahwa pemberantasan premanisme dan terorisme menjadi tugas utama Polri yang harus dijalankan secara serius.
Seluruh jajaran Polri diingatkan untuk tidak ragu menindak tegas pelaku kejahatan yang mengganggu masyarakat.
Masyarakat diajak aktif melaporkan jika menemukan tanda-tanda kejahatan di lingkungan masing-masing.
Listyo Sigit berkomitmen mengawal penegakan hukum tanpa pandang bulu.
Upaya ini diharapkan mampu menciptakan rasa aman dan menjaga stabilitas nasional.
Polri juga memperkuat sinergi dengan pemerintah daerah dan lembaga terkait untuk memastikan keberhasilan operasi.
Dalam beberapa waktu terakhir, Polri berhasil mengungkap berbagai kasus kejahatan yang meresahkan.
Hal ini menunjukkan keseriusan institusi dalam menindak pelaku kejahatan secara tegas.
Kapolri mengajak masyarakat bekerja sama menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan masing-masing.
Pemberantasan kejahatan ini juga bertujuan untuk menjaga citra positif kepolisian di mata publik.
Seluruh anggota Polri diingatkan untuk selalu bertindak profesional sesuai prosedur hukum.
Penegakan hukum harus dilakukan dengan adil tanpa diskriminasi.
Listyo Sigit berharap Indonesia dapat menjadi negara yang aman dan bebas dari ancaman kejahatan.
Kapolri juga menegaskan pentingnya menjaga integritas dan profesionalisme dalam melaksanakan tugas.
Polri harus menjadi contoh bagi masyarakat dalam kedisiplinan dan ketaatan pada hukum.
Penguatan kapasitas personel Polri terus dilakukan melalui pelatihan dan pembekalan.
Kerja sama dengan lembaga intelijen dan aparat keamanan juga diperkuat dalam menghadapi ancaman terorisme.
Koordinasi yang baik dinilai sangat penting untuk menangani tantangan keamanan yang semakin kompleks.
Keamanan dan ketertiban masyarakat tetap menjadi prioritas utama Polri.
Kapolri mengajak seluruh elemen bangsa untuk bersama menjaga stabilitas dan ketentraman negara.
Editor: 91224 R-ID Elok