Repelita Jakarta – Janji Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka untuk membuka 19 juta lapangan kerja kini menuai sorotan tajam.
Meskipun telah menjabat selama beberapa bulan, realisasi janji tersebut belum tampak nyata di lapangan.
Sebaliknya, gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) massal justru semakin meluas, menambah keresahan masyarakat.
Dalam debat calon wakil presiden pada Januari 2024, Gibran menyampaikan visi untuk menciptakan 19 juta lapangan kerja baru.
Ia menekankan pentingnya hilirisasi di sektor pertanian, perikanan, digital, serta pengembangan ekonomi kreatif dan UMKM.
Selain itu, Gibran juga menargetkan 5 juta dari total lapangan kerja tersebut berasal dari sektor "green jobs" atau pekerjaan ramah lingkungan.
Namun, kenyataan di lapangan menunjukkan hal yang berbeda.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah pengangguran di Indonesia meningkat hingga 83 ribu orang pada Februari 2025.
Sementara itu, gelombang PHK massal terus terjadi di berbagai sektor industri.
Perusahaan-perusahaan besar seperti PT Sritex Group, PT Yamaha Music Indonesia, dan PT Adis Dimension Footwear telah melakukan PHK terhadap ribuan karyawan mereka.
Kondisi ini memunculkan pertanyaan di kalangan publik mengenai keseriusan pemerintah dalam merealisasikan janji tersebut.
Warganet pun ramai memperbincangkan hal ini di media sosial, dengan banyak yang menagih janji Gibran untuk menciptakan lapangan kerja.
Salah satunya melalui unggahan yang mempertanyakan, "Mana nih lapangan kerja yang dijanjikan waktu kampanye? Katanya mau buka lapangan kerja," tulis pemilik akun tersebut.
Sementara itu, pengamat ekonomi menilai bahwa untuk mewujudkan janji tersebut, pemerintah perlu segera mengambil langkah konkret.
Selain itu, mereka juga menekankan pentingnya transparansi dalam pelaksanaan program-program yang telah direncanakan.
Tanpa adanya tindakan nyata, janji tersebut akan tetap menjadi angan-angan belaka.
Dengan situasi yang ada, publik berharap agar pemerintah dapat segera merealisasikan janji-janji tersebut.
Jika tidak, kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah akan semakin menurun.
Editor: 91224 R-ID Elok